Find Us On Social Media :

Kabar Baik! Pertama Kali Diuji Coba, Vaksin Virus Corona Sudah Tunjukkan Hasil Positif

Ilustrasi vaksin virus corona

GridKids.id - Virus corona Covid-19 masih saja membuat masyarakat resah.

Virus ini diduga pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada akhir tahun 2019.

Sampai sekarang, virus ini sudah menyebar hampir ke seluruh dunia dan memakan banyak korban.

Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di seluruh dunia yang sudah mencapai jumlah lima juta jiwa, mendorong usaha percepatan penemuan vaksin untuk mengatasinya.

Sekarang, uji coba vaksin pertama terhadap manusia dikabarkan sudah mendapatkan hasil yang aman dan diperkirakan efektif melawan virus Covid-19.

Para ilmuwan di China mengatakan, 108 orang dewasa yang sehat diberi dosis Covid-19 vektor adenovirus tipe 5 (Ad5-nCoV) selama masa percobaan ini.

Obat ini menggunakan jenis flu biasa (adenovirus) yang melemah untuk mengirimkan materi genetik yang "mengkode" dirinya menemukan protein dalam SARS-CoV-2-virus yang menyebabkan Covid-19.

Sel-sel kode ini kemudian menuju ke kelenjar getah bening di mana sistem kekebalan menciptakan antibodi yang bisa mengenali virus dan menyerangnya.

“Hasil ini merupakan tonggak penting. Percobaan menunjukkan bahwa dosis tunggal dari vektor adenovirus tipe 5 baru Covid-19 (Ad5-nCoV) adenovirus menghasilkan vaksin khusus virus dan sel T dalam 14 hari.”

Hal tersebut diungkapkan Profesor Wei Chen dari Institut Bioteknologi Beijing dalam sebuah pernyataan.

Meskipun Ad5 ditemukan untuk membuat respons imun yang cepat dalam tubuh, para ilmuwan memperingatkan, masih belum ada jaminan obat ini akan secara efektif melawan virus corona. 

Baca Juga: Dulu Dianggap Sebagai Penyakit Berbahaya dan Mematikan, Mengapa Kini Flu Bisa Diatasi oleh Vaksin?

"Hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin akan melindungi manusia dari Covid-19."

"Namun, hasil ini menunjukkan visi yang menjanjikan untuk pengembangan vaksin Covid-19, meski kami masih jauh dari vaksin yang bisa dipakai tersedia untuk semua orang," jelas Chen.

Dia menjelasan, dalam pengujuan ini, kelompok uji terdiri dari sukarelawan berusia 18-60 tahun yang dibagi menjadi tiga kelompok berisi 36  orang. Masing-masing kelompok diberi Ad5 dalam dosis kecil, sedang, dan besar.

Para peneliti menemukan, enggak ada sukarelawan yang menderita reaksi serius terhadap vaksin setelah empat minggu percobaan.

Efek samping yang paling umum yang muncul adalah nyeri ringan di daerah injeksi, demam, dan kelelahan.

Namun, gejala tersebut biasanya cuma berlangsung kurang dari dua hari.

Respons "Kilat"

Studi yang dipublikasikan di The Lancet, menemukan, hampir setiap responden punya lebih banyak antibodi setelah 28 hari.

Antibodi yang berupaya menempel pada virus corona telah meningkat empat kali lipat pada 97 persen kelompok uji.

Di antara sukarelawan yang diberi dosis besar Ad5, 75 persen ditemukan punya antibodi yang bisa menetralkan SARS-CoV-2 dalam tubuh mereka.

Juga terlihat respon sel T yang meningkat dengan cepat, dengan hampir 93 persen peningkatan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Vaksin Terbukti Bisa Basmi Suatu Penyakit, Contohnya Pernah Terjadi Pada Penyakit Cacar yang Kini Sudah Lenyap dari Muka Bumi

Penghadang Vaksin

Walau begitu, para peneliti mengingatkan, Ad5 pun masih punya beberapa masalah.

Masalah terbesar adalah bahwa manusia bisa kebal terhadap adenovirus tipe 5.

Buktinya, sekitar setengah dari sukarelawan dalam percobaan ini ditemukan punya kekebalan yang sudah ada sebelumnya terhadap virus flu, yang mungkin memperlambat kemajuan vaksin.

"Kekebalan Ad5 yang sudah ada sebelumnya dapat memperlambat respons kekebalan yang cepat terhadap SARS-CoV-2."

"Dan, juga menurunkan tingkat tanggapan yang optimal," kata Profesor Feng-Cai Zhu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu.

Dia mengatakan, hasil akhir dari suntikan Ad5 akan dievaluasi setelah enam bulan.

Para peneliti berharap pasien akan menunjukkan resistensi yang berkelanjutan terhadap virus corona.

Selain itu, uji coba kedua yang melibatkan 500 orang dewasa yang sehat sudah berlangsung di Wuhan, yang merupakan titik awal pandemi.

Percobaan ini juga akan melihat bagaimana obat mempengaruhi pasien di atas usia 60 tahun.(Penulis: Glori K. Wadrianto)

Baca Juga: Tidak Bisa Selamanya Hidup Dalam Masa Karantina, WHO Sarankan New Normal Life Sampai Ditemukan Vaksin

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.