Find Us On Social Media :

PSBB Masih Terus Diperpanjang untuk Kurangi Penyebaran Corona, Kapan Sebaiknya Dibuka?

Kapan Sebaiknya PSBB Dibuka?

Bila ada temuan kasus lagi?

Ketika disinggung bagaimana jika di 124 kabupaten/kota yang sebelumnya membuka PSBB kembali ditemukan kasus, menurutnya tak perlu buru-buru lagi menerapkan PSBB.

Pasalnya, langkah yang harus dilakukan di mana pun apabila ditemukan kasus baru Covid-19 yakni dengan cara pelacakan kontak.

"Langsung lakukan pelacakan kasus kontak secara cermat dan cepat, setelah ditemukan langsung dilakukan skrining untuk menentukan tindakan selanjutnya yaitu isolasi dan dukungan perawatan," papar Bapak Dicky.

Menurutnya, PSBB bukanlah stategi utama dalam menghadapi pandemi seperti pandemi Covid-19 saat ini.

PSBB hanyalah sebagai cara untuk melengkapi saja, terutama di wilayah yang terdapat masyarakat sulit untuk dikendalikan.

Kapan idealnya PSBB dibuka?

Bapak Dicky menjelaskan, pelonggaran atau dibukanya kembali PSBB idealnya dilakukan setelah tidak ditemukannya kasus baru.

"Tidak ada kasus baru ditemukan (bukan dilaporkan) selama 2 minggu berturut-turut dan diperkuat dengan turunnya R (angka reporduksi efektif) di bawah 1," kata Bapak Dicky.

Selain itu, dalam rangka penyiapan new normal, yang perlu ditingkatkan yakni kualitas dan kuantitas testing Covid-19.

Tentu saja, juga harus tersebar di banyak lokasi agar mudah diakses oleh masyarakat sehingga hasilnya juga lebih cepat untuk di dapat.

"Target testing idelanya sekitar 2000 per 1 juta penduduk. Kemudian tracing ditingkatkan juga kualitasnya, dengan target di atas 70 persen," ungkanya.

Baca Juga: Manfaat dan Dampak Positif PSBB Selain Memutus Penyebaran Covid-19