1. Encephalithis
Encephalithis atau ensefalitis adalah peradangan pada otak yang disebabkan oleh infeksi virus, akibatnya otak akan mengalami pembengkakan akut.
Selain karena infeksi virus, ensefalitis juga bisa terjadi karena adanya kelainan pada sistem imun yang mengalami kelainan.
Virus yang paling banyak menyebabkan munculnya ensefalitis adalah virus herpes simpleks, cacar air, hingga campak.
Hal ini kemudian menyebabkan sistem imun mengalami kekeliruan dan justru menyerang jaringan otak.
Beberapa gejala awal dari ensefalitis adalah sakit kepala dan fotofobia atau mata terasa sakit saat terkena cahaya, sehingga mata menjadi lebih sensitif pada cahaya.
Penyakit ensefalitis bisa menyebabkan penderitanya menjadi kehilangan memori.
Biasanya, ensefalitis banyak menyerang anak-anak, sedangkan pada orang dewasa, terjadi kalau kekebalan tubuhnya lemah.
2. Abses Otak
Abses otak adalah kondisi di mana ada kumpulan nanah yang berkembang di otak, sebagai respons atas infeksi dan trauma.
Kondisi abses otak bisa disebabkan oleh infeksi maupun jamur, sehingga muncul parasit yang menginfeksi otak.
Nah, saat parasit sudah menginfeksi otak, maka akan terjadi pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada otak.
Abses otak merupakan penyakit yang berbahaya dan bisa mengancam, karena kumpulan nanah menyebabkan adanya tekanan pada pembuluh darah.
Hal ini disebabkan karena tengkorak kepala tidak fleksibel dan tidak bisa mengembang.
Ketika tekanan akibat abses ini menekan pembuluh darah, maka oksigen akan kesulitan mencapai otak, yang menyebabkan adanya kerusakan pada jaringan halus di otak.
Ada beberapa gejala yang menandai seseorang menderita abses otak, seperti kejang yang merupakan tanda awal terbentuknya abses, hingga mual dan muntah yang terjadi ketika ada tekanan pada otak.
Baca Juga: Lagu 'Selesai' Jadi Singel Terakhir, Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia karena Penyakit Ini