Find Us On Social Media :

Jadi Penyakit yang Diderita Glenn Fredly, Kenali Cara Penularan dan Pencegahan Meningitis Agar Tidak Terinfeksi

Meningitis Jadi Penyakit yang Diderita Glenn Fredly, Inilah Cara Penyebaran dan Pencegahannya

GridKids.id - Berita duka datang dari dunia musik Tanah Air, Kids.

Kak Glenn Fredly, salah satu musisi terbaik dari Indonesia, harus menutup usia.

Kak Glenn Fredly meninggal pada Rabu (8/4/2020) malam karena meningitis.

Dalam surat perwakilan keluarga Glenn Fredly yang beredar di media sosial, tertulis bahwa Kak Glenn sempat mengeluhkan penyakitnya beberapa waktu lalu, tapi tetap beraktivitas seperti biasa.

"Satu bulan terakhir, Glenn mulai merasa tidak nyaman atas penyakit yang dideritanya sehingga memutuskan untuk menjalani rawat inap. Meski kondisinya menurun tiga hari terakhir, namun masih bisa berinteraksi hingga akhirnya menghembuskan napas yang terakhir pada 8 April 2020," tulis Mozes Latuihamalo yang merupakan perwakilan keluarga Glenn dalam suratnya.

Penyakit meningitis muncul saat terjadi pembengkakan atau peradangan pada selaput di sekitar sumsum tulang belakang dan otak.

Penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan otak dan bahkan kematian. Umumnya meningitis disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.

Anak-anak disebut kelompok paling rentan terserang meningitis, terutama yang disebabkan oleh bakteri.

Selain infeksi virus dan bakteri, meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur, parasit, dan non-infeksi akibat cedera kepala atau operasi otak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang meningitis yang disebabkan oleh bakteri.

Baca Juga: Jadi Penyakit yang Diderita Glenn Fredly, Kenali 5 Jenis Meningitis, Salah Satunya Rentan Serang Anak-Anak

Bakteri Neisseria meningitidis adalah jenis yang paling sering mengakibatkan meningitis meningokokus.

Sekitar 1 dari 10 orang bisa jadi membawa bakteri N. meningitidis pada hidung dan tenggorokan mereka.

Orang-orang ini disebut pembawa dan bisa enggak menunjukkan gejala penyakit.

Namun, pembawa bakteri tersebut dapat menginfeksi orang lain dengan cara:

1. Berbagi makanan atau peralatan makan

2. Batuk

3. Bersin

Orang yang rentan bisa mengembangkan infeksi setelah terpapar bakteri N. meningitidis dan menyebabkan meningitis.

Dilansir Healthline, infeksi itu memengaruhi jaringan halus yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang. Jaringan tipis ini disebut meninges.

Meningitis meningokokus merupakan infeksi serius pada meninges dan cairan serebrospinal.

Peradangan dan pembengkakan pada jaringan ini bisa memberikan tekanan berbahaya pada otak dan sumsum tulang belakang.

Diagnosis dan pengobatan yang cepat sangat penting dalam penanganan meningitis.

Namun karena gejala meningitis seringkali mirip dnegan gejala penyakit lain, hal ini membuat penanganan medis sering tertunda.

Meningitis meningokokus bisa diobati dengan obat antibiotik.

Namun beberapa orang yang sudah mendapat perawatan antibiotik dengan cepat masih punya konsekuensi serius yang berlangsung seumur hidup.

Konsekuensi yang bisa dialami antara lain kehilangan pendengaran, kehilangan anggota tubuh, atau kehilangan kemampuan berpikir jenis.

Baca Juga: Berita Duka, Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia di Usia 44 Tahun

Tindakan Pencegahan

Dengan pemberian vaksin meningitis, kita bisa mencegah infeksi meningitis.

Kebanyakan anak menerima vaksin konjugat meningokokus secara rutin.

Dosis pertama biasanya diberikan antara usia 11 dan 12 tahun. Kemudian suntikan diberikan sekitar lima tahun kemudian.

Vaksin yang lebih tua yang dikenal sebagai vaksin polisakarida meningokokus bisa diberikan kepada orang yang berusia lebih dari 55 tahun.

Kaum muda usia 16 hingga 21 dianggap paling berisiko tertular meningitis.

Vaksinasi mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali protein pada bakteri yang menyebabkan meningitis meningokokus. Sistem kekebalan kemudian menargetkan bakteri.

Ada beberapa jenis bakteri, dan vaksin enggak bisa melawan semuanya. Vaksin saat ini cuma bisa mencegah sebagian besar jenis yang paling umum.

Sementara anak-anak sekarang secara rutin menerima vaksin, orang dewasa yang lebih tua mungkin belum divaksinasi.

Baca Juga: Lagu 'Selesai' Jadi Singel Terakhir, Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia karena Penyakit Ini

Orang yang enggak divaksinasi yang telah terkena meningitis harus segera mencari pengobatan medis.

Biasanya, dokter akan sering meresepkan antibiotik profilaksis.

Penggunaan antibiotik semacam ini bisa mencegah penyakit menular pada orang yang baru saja terpapar.

Bahkan kalau dokter enggak bisa mengkonfirmasi paparan, mereka biasanya akan meresepkan antibiotik agar aman. 

Mempraktikkan kebersihan yang baik juga bisa membantumu menghindari paparan.

Meningitis meningokokus biasanya menyebar melalui kontak dengan saliva atau sekresi hidung orang yang terinfeksi.

Cobalah untuk menghindari berbagi minuman, peralatan makan, atau barang lain yang mungkin mengandung air liur.

Penulis: Gloria Setyvani Putri

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan  komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids  dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.

Baca Juga: Gejalanya Antara Lain Mudah Marah dan Mengantuk, Apa Itu Penyakit Meningitis?