Bakteri Neisseria meningitidis adalah jenis yang paling sering mengakibatkan meningitis meningokokus.
Sekitar 1 dari 10 orang bisa jadi membawa bakteri N. meningitidis pada hidung dan tenggorokan mereka.
Orang-orang ini disebut pembawa dan bisa enggak menunjukkan gejala penyakit.
Namun, pembawa bakteri tersebut dapat menginfeksi orang lain dengan cara:
1. Berbagi makanan atau peralatan makan
2. Batuk
3. Bersin
Orang yang rentan bisa mengembangkan infeksi setelah terpapar bakteri N. meningitidis dan menyebabkan meningitis.
Dilansir Healthline, infeksi itu memengaruhi jaringan halus yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang. Jaringan tipis ini disebut meninges.
Meningitis meningokokus merupakan infeksi serius pada meninges dan cairan serebrospinal.
Peradangan dan pembengkakan pada jaringan ini bisa memberikan tekanan berbahaya pada otak dan sumsum tulang belakang.
Diagnosis dan pengobatan yang cepat sangat penting dalam penanganan meningitis.
Namun karena gejala meningitis seringkali mirip dnegan gejala penyakit lain, hal ini membuat penanganan medis sering tertunda.
Meningitis meningokokus bisa diobati dengan obat antibiotik.
Namun beberapa orang yang sudah mendapat perawatan antibiotik dengan cepat masih punya konsekuensi serius yang berlangsung seumur hidup.
Konsekuensi yang bisa dialami antara lain kehilangan pendengaran, kehilangan anggota tubuh, atau kehilangan kemampuan berpikir jenis.
Baca Juga: Berita Duka, Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia di Usia 44 Tahun