Find Us On Social Media :

7 Kabar Baik tentang Virus Corona, Mulai dari Vaksin sampai Obat yang Terbukti Efektif Lawan Covid-19

Vaksin virus corona (ilustrasi)

GridKids.id - Kids, saat ini virus corona masih saja membuat khawatir masyarakat di seluruh dunia.

Penyebarannya yang cepat sampai membuat beberapa negara harus menerapkan kebijakan lockdown.

Walaupun begitu, ada berbagai berita baik dari penjuru dunia yang berkaitan dengan virus corona Covid-19 ini.

Hal tersebut memberikan secercah harapan di tengah-tengah pandemi ini.

Inilah 7 pemberitaan kabar baik yang telah dirangkum oleh Timesunion terkait virus corona beberapa waktu terakhir ini:

1. Polusi Udara Berkurang

Analis dari Washington Post mencatat ada penurunan drastis gas rumah kaca, terutama di Eropa.

Hal ini karena orang-orang melakukan karantina dan mengakibatkan kendaraan pribadi tetap terparkir di rumah.

Sementara itu, pakar ekonomi perubahan iklim di Universitas Teknologi Georgia, Emanuele Massetti mengungkapkan, dalam beberapa hari ke depan orang-orang di Italia utara akan menikmati udara terbersih yang pernah ada.

Kondisi ini juga terjadi di Tiongkok setelah terjadinya kebijakan lockdown besar-besaran saat melonjaknya kasus virus corona. 

Sebuah analisis yang dilakukan oleh situs iklim Carbon Brief menyebutkan bahwa terdapat penurunan penggunaan energi dan emisi di Tiongkok sebanyak 25 persen.

Namun sebenarnya, enggak cuma di negara-negara yang memberlakukan lockdown, lo. Hampir tiap negara menganjurkan untuk social distancing dan karantina mandiri.

Hal ini tentu saja membuat polusi udara jadi jauh berkurang di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Cara Efektif Cegah Penyebaran Virus Corona dengan Social Distancing

2. Lebih Dari 70 Persen Pasien Virus Corona di Tiongkok Sembuh

Tiongkok merupakan negara yang diketahui sebagai awal mula penyebaran virus corona pertama kali, khususnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Sebelumnya, seorang warga negara Tiongkok menderita penyakit sesak napas misterius pada Desember 2019 dan pada Februari 2020 penyakit tersebut resmi dinamakan Covid-19.

Walau sebagai pusat wabah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, dari sekitar 80.000 kasus terinfeksi virus corona di Tiongkok per Jumat (20/3/2020), sebanyak 70 persen lebih pasien sudah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.

3. Ilmuwan Sudah Menemukan Cara Virus Corona Menembus ke Dalam Sel Manusia

Menurut media Live Science, para ilmuwan sudah menemukan cara virus corona menembus ke dalam sel manusia, yang akan membantu secara signifikan dalam mengembangkan perawatan.

Mereka juga mengungkapkan gambar pertama mengenai bagaimana virus corona berikatan dengan sel-sel pernapasan manusia untuk menghasilkan lebih banyak virus.

Gambaran tersebut juga sudah diperbesar sampai ke perbesaran atom pada titik-titik yang mengikat.

Dengan adanya pemberitaan ini, masyarakat setidaknya paham bagaimana virus memasuki sel dan hal ini bisa membantu peneliti dalam menemukan obat-obatan dan vaksin untuk melawan virus.

Baca Juga: Cegah Virus Corona Masuk ke Dalam Rumah dengan Langkah Mudah

4. Ilmuwan Kanada Membuat Terobosan Besar dalam Mengembangkan Vaksin

Berdasarkan pemberitaan New York Post, sebuah tim ilmuwan Kanada akhirnya mengisolasi dan menumbuhkan salinan virus corona.

Hal ini bisa membantu mereka mempelajari patogen untuk mengembangkan pengujian, perawatan, vaksin yang lebih baik, dan mendapatkan pemahaman yang rigid tentang kajian biologinya.

5. Peneliti Johns Hopkins: Antibodi dari Pasien yang Sembuh Bisa Membantu Melindungi Orang yang Rentan

Sebuah tim dari Johns Hopkins University, AS bersama banyak peneliti lain sedang mempelajari apakah antibodi dari pasien yang pulih dari virus corona bisa membantu melindungi orang-orang yang berisiko terinfeksi virus corona.

Dalam sebuah makalah baru, para ahli penyakit menular menjelaskan bagaimana antibodi virus, yang terkandung dalam serum darah pasien yang sudah pulih dari coronavirus baru, kemudian bisa disuntikkan ke orang lain, menawarkan mereka perlindungan jangka pendek.

Formula medis yang telah lama ini, disebut terapi antibodi pasif, telah ada sejak akhir abad ke-19, dan secara luas digunakan selama abad ke-20 untuk membantu membendung wabah campak, polio, dan influenza.

Opsi ini enggak memerlukan penelitian atau pengembangan.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Menempel pada Pakaian Lalu Bertahan di Sana, Begini Cara Mencucinya

6. Peneliti Australia Menguji Dua Obat untuk Melawan Virus Corona

Para ilmuwan di Australia mengklaim sudah mengidentifikasi bagaimana sistem kekebalan tubuh melawan virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

Diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, penelitian menunjukkan orang-orang sembuh dari virus corona, seperti mereka sembuh dari flu.

"Adapun penemuan ini penting, sebab ini pertama kalinya para ilmuwan benar-benar memahami bagaimana sistem kekebalan tubuh kita memerangi Covid-19," ujar rekan penulis studi Prof. Katherine Kedzierska kepada BBC News.

7. Obat Flu Jepang Terbukti Efektif Obati Covid-19

Dilansir dari The Guardian, seorang pejabat di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Zhang Xinmin mengatakan, favipiravir yang dikembangkan oleh anak perusahaan Fujifilm, memberikan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis di Wuhan dan Shenzhen yang melibatkan 340 pasien.

Diketahui, obat tersebut punya tingkat keamanan yang tinggi dan terbukti efektif menyembuhkan virus corona.

"Ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan jelas efektif dalam perawatan," ujar Zhang pada Selasa (17/3/2020). 

Baca Juga: Cegah Virus Corona dengan Tingkatkan Sistem Imun, Ikuti 4 Tips Ini!