Find Us On Social Media :

Kapal Diamond Princess Diduga Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona yang Telah Bermutasi

Kapal Pesiar Diamond Princess

GridKids.id - Kapal Diamond Princess merupakan salah satu kapal yang mewah, Kids.Kapal berbendera Inggris itu berlayar dalam 29 hari dari Singapura ke Yokohama, Jepang, pada 9 Januari. Kemudian, kapal ini harus tertahan di Jepang setelah ditemukan satu penumpangnya terkena virus corona.

Ada 3.711 penumpang dan kru yang terpaksa dikarantina di kapal pesiar itu selama 14 hari.

Bahkan Warga Negara Indonesia (WNI) juga ada yang di sana. Empat orang di antaranya positif virus corona.

Namun akhirnya pada Rabu (19/2/2020), penumpang sudah mulai bisa turun dari kapal. 

Penyebaran Baru

Baru-baru ini, Sesditjen Pencegahan dan Penangan Penyakit Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto, mengungkapkan kalau kapal pesiar ini diduga jadi pusat penyebaran baru virus corona Wuhan, Sars-Cov-2, yang menyebabkan Covid-19.

Pertimbangannya berdasarkan data angka kasus pasien terinfeksi dan perubahan gejala pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini.

Kasus terjangkit Covid-19 di kapal ini mencapai 15 persen.

Dari seluruh jumlah orang yang ada di dalam kapal pesiar tersebut, laporan yang diterima Kemenkes hingga saat ini, terdapat 624 orang positif terinfeksi virus SARS-CoV-2.

"Bahkan ini jadi lebih tinggi daripada di Wuhan dengan confirm (konfirmasi pasien positif Covid-19) hanya 5 persen. Artinya, orang yang berada di dalam situ (Diamond Princess) sudah sangat mungkin tertular," kata Yurianto dalam jumpa media di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Baca Juga: Enggak Nyangka, Obat Virus Corona Ternyata Sudah Sering Digunakan di Indonesia

Mudah Tertular

Hal ini bisa saja terjadi dikarenakan area kapal yang terbatas, sehingga kontak langsung dan penyebaran virus mudah sekali tertular antar penghuni kapal itu.

Saat ini, seluruh penumpang kapal telah diturunkan dan hanya tersisa ABK saja di kapal.

Ada 78 ABK Indonesia yang masih berada dalam pengawasan, empat orang di antaranya telah dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat di Siba dan Tokyo.

Sementara itu, 74 orang lainnya sedang menunggu hasil tes dari pemerintah Jepang.

Mutasi Baru Virus CoronaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah berbagai negara dan para ilmuwan mengkhawatirkan munculnya mutasi baru Covid-19 di kapal pesiar ini.

Kekhawatiran ini timbul akibat minimnya gejala dan lamanya durasi inkubasi beberapa orang yang terinfeksi virus di kapal itu.

Dr Achmad Yurianto mengatakan, kelihatannya sekarang justru orang itu hasilnya positif, tapi gejalanya ringan dan beberapa dilaporkan tanpa gejala.

Baca Juga: Ahli di China Sebut Ada Obat yang Ampuh Atasi Virus Corona, Sudah Teruji?

Gejala yang Berbeda

Gejala yang ada telah bergeser menjadi seperti flu biasa, di mana pasien enggak mengalami panas tinggi, batuk berlebih, atau juga pilek.

Keadaan terinfeksi virus tapi enggak menunjukkan gejala ini memang lebih mengkhawatirkan, karena membuat penyakit lebih sulit diidentifikasi dari keadaan fisik luar pasien saja.

Oleh sebab itu, semua orang di kapal pesiar Diamond Princess dengan dan tanpa gejala sekalipun harus menjalani tes.

Dr Yurianto berkata bahwa kalau enggak dilakukan tes meskipun orang tersebut terlihat sehat, dikhawatirkan bisa terjadi kematian yang tiba-tiba pada pasien yang enggak dicurigai menderita Covid-19.

"Ini juga yang kemudian menjadi perhatian pihak WHO, dan ini juga menjadikan kewaspadaan makin ditingkatkan," ujarnya.

Waktu karantina khusus bagi orang-orang dari kapal pesiar Diamond Princess juga ditingkatkan jadi 28 hari.

Hal ini karena ada pasien positif Covid-19 yang baru dinyatakan positif pada hari ke-20 terinfeksi virus, melewati masa inkubasi 14 hari yang telah ditetapkan sebelumnya.

Baca Juga: Sekarang Virus Corona Bisa Dideteksi Hanya dalam 15 Menit, Sudah Enggak Perlu Berhari-hari Lagi