Find Us On Social Media :

Virus Corona di Indonesia Masih Nol, Ahli dari Harvard Prediksi Kasus Itu Enggak Terdeteksi

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China.

 

GridKids.id - Virus Corona sampai saat ini masih menjadi ancaman dunia.

Berbagai negara mulai mengumumkan kasus penemuan wabah yang berasal dari Wuhan, China.

Namun demikian, Indonesia menyatakan bahwa belum menemukan satu pun kasus positif virus corona.

Padahal data per hari ini mencatat sebanyak 910 orang meninggal dan 40.553 orang telah positif terinfeksi secara global.

Baca Juga: Kilat, Rumah Sakit untuk Penderita Virus Corona Ini Cuma Dibangun dalam 10 Hari!

Hal tersebut mengundang beragam reaksi dari berbagai pihak, Kids.

Ahli dari Universitas Harvard menyatakan bahwa kasus virus corona kemungkinan enggak terdeteksi di Indonesia.

"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diunggah di medRxiv, seperti dikutip dari Kompas.com.

Jarak yang Dekat

Sementara itu, negara tetangga seperti Thailand melaporkan bahwa di negaranya telah ditemukan sebanyak 25 kasus.

Jumlah tersebut menurut Lipsitch mungkin sebenarnya ada lebih banyak lagi kasus infeksi virus corona dari jumlah yang disebutkan.

Hal itu didasarkan atas jarak Indonesia dan Thailand yang dekat dengan Wuhan, China.

Baca Juga: Bisa Bikin Pasien Bebas Virus Corona dalam 48 Jam, Kombinasi Obat Ini Ditemukan Dokter Thailand

Kasus yang dilaporkan anatara Indonesia dan Thailand menjadi perhatian karena jauh dari yang telah diperkirakan para ilmuwan.

Lipsitch menilai ada kemungkinan bahwa sistem kesehatan di Indonesia dan Thailand enggak dapat mendeteksi virus corona Wuhan.

Para ahli khawatir bahwa penyebaran virus corona Wuhan atau novel coronavirus yang enggak terdeteksi berpotensi memunculkan epidemi lebih besar dari yang saat ini terjadi.

Kalau hal itu benar, maka akan menciptakan masalah di seluruh dunia.

Tanggapan Kemenkes

Menanggapi penilaian ahli dari Universitas Harvard di atas, Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siswanto mengatakan bahwa penelitian tersebut hanya berdasarkan kalkulasi matematis.

Kalkulasi matemastis dalam penelitian tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya, Kids.

Menurutnya, penelitian oleh ahli asal Harvard itu berdasarkan model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran virus corona atas dasar seberapa besar jumlah orang yang lalu lalang.

Baca Juga: Dokter yang Pertama Kali Peringatkan Coronavirus di China dan Sempat Ditangkap Polisi Karenanya, Meninggal Dunia

Nah, berdasarkan hitungan tersebut, seharusnya terdapat 6-7 kasus positif virus corona di Indonesia, Kids.

Namun, Siswanto menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada satu kasus pun yang dinyatakan positif corona berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium Litbang Kemenkes.

Uji Laboratorium

Kemenkes sendiri telah melakukan uji laboratorium terhadap 59 kasus dari 62 kasus.

Namun, enggak ditemukan satu pun dari spesimen tersebut yang positif virus corona, Kids.

Sedangkan 3 spesimen lainnya saat ini masih diteliti

Siswanto menyatakan bahwa sudah semestinya kita bersyukur karena sampai hari ini belum ditemukan kasus positif virus corona di Indonesia.

Ia menyatakan bahwa pihak yang bertugas telah meneliti dengan benar.

Sementara itu, penelitian dari ahli Harvard tersebut hanyalah prediksi saja.

Baca Juga: Ikut Bangga, Perancang Rumah Sakit Khusus Corona di Wuhan Ternyata Orang Indonesia

Tonton video ini, yuk!