Find Us On Social Media :

Mengunyah Makanan Harus 32 Kali, Memangnya Iya? Cari Tahu Faktanya!

Mengunyah Makanan Enggak Harus 32 Kali

Mengunyah makanan berkali-kali bisa membuat makanan jadi lebih cair, rasa makanan yang masuk ke perut juga jadi lebih netral.

Namun 32 kali itu merupakan rata-rata gigitan makanan dalam satu proses mengunyah.

Kalau makan kacang, memerlukan 40 kunyahan tiap suap, sedangkan kalau makan semangka, boleh hanya 15 kali kunyahan dalam tiap gigitan.

Manfaat mengunyah untuk pencernaan Terlepas dari keharusan berapa kalinya, mengunyah makanan merupakan langkah pertama pencernaan. Proses mengunyah serta air liur dapat memecah dan mencampurkan makanan di mulut. Dari sana, makanan bisa masuk ke kerongkongan saat ditelan. Kerongkongan lantas mendorong makanan ke perut. Dibantu enzim, perut akan menyimpan makanan sebagai cadangan energi. Makanan yang dicerna saat sudah terasa cukup di perut akan bergerak ke usus kecil. Setelah itu, makanan bercampur dengan lebih banyak enzim. Nutrisi dari makanan diserap di usus kecil. Sedangkan sampah sisa pencernaan dikirim ke usus besar. Limbah tersebut lantas dikeluarkan lewat dubur dan anus. Orang-orang yang tidak mengunyah makanan depan tepat atau terbiasa buru-buru menelan makanan berisiko mengalami masalah pencernaan. Selain itu, ada juga risiko tersedak, dehidrasi, sampai kekurangan gizi. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Mengunyah Makanan Perlu Sampai 32 Kali?", https://health.kompas.com/read/2020/01/21/103300968/mitos-atau-fakta-mengunyah-makanan-perlu-sampai-32-kali-?page=all#page2. Penulis : Mahardini Nur AfifahEditor : Mahardini Nur Afifah

Manfaat Mengunyah

Terlepas dari keharusan berapa kalinya, mengunyah makanan merupakan langkah pertama pencernaan.

Proses mengunyah serta air liur dapat memecah dan mencampurkan makanan di mulut.

Orang-orang yang enggak mengunyah makanan depan tepat atau terbiasa buru-buru menelan makanan, berisiko mengalami masalah pencernaan.

Selain itu, ada juga risiko tersedak, dehidrasi, sampai kekurangan gizi. Baca Juga: Benarkah Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik dengan Microwave Bisa Sebabkan Kanker?