Medan Magnet dan Cahaya Berwarna
Aurora terjadi karena atmosfer bumi berinteraksi dengan partikel yang dipancarkan dari matahari, Kids.
Nah, sewaktu terjadi ledakan besar di permukaan matahari, miliaran partikel akan terlontar jauh.
Lontarannya berupa cahaya yang merambat begitu cepat. Kecepatannya bisa mencapai 800 kilometer per detik, lo.
Partikel-partikel dari pancaran tersebut kemudian menumpuk di ionosfer. Ionosfer adalah lapisan atmosfer yang mengandung ion.
Sebagian dari ionosfer juga bertumpuk dengan magnetosfer atau medan magnet bumi.
Baca Juga: Penasaran, Apa Sebenarnya Gerhana Matahari Cincin Itu? Yuk, Cari Tahu!
Pertemuan medan magnet dengan partikel-partikel ionosfer yang menyimpan partikel dari matahari ini akan menghasilkan cahaya-cahaya berwarna, Kids.
Warna cahaya-cahaya tersebut di antaranya adalah hijau, biru, merah muda, dan ungu. Nah, itulah yang disebut dengan aurora.
Lalu, mengapa aurora hanya terjadi di tempat yang jauh dari khatulistiwa?
Nah, alasannya, atmosfer di sekitar garis khatulistiwa atau ekuator enggak mengandung medan magnet, Kids.
Jadi, fenomena ini hanya terjadi di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan saja.