GridKids.id - Hai, Kids, kali ini kamu akan kembali diajak belajar bersama tentang sejarah keguruan, nih.
Profesi guru merupakan pekerjaan tertua yang sudah ada sejak manusia bisa berpikir dan mengelola ilmu pengetahuan yang diperolehnya.
Pada awal kemunculannya, manusia memerlukan orang lain untuk memberi pendapat dan jadi panutan hidup.
Orang-orang pada masa itu banyak mendatangi para pertapa.
Pertapa adalah orang yang menjauhkan diri dari kehidupan duniawi dengan berdiam di sebuah tempat untuk merenung.
Dalam perenungannya itu, para pertapa juga mengharapkan wahyu dari hal yang dipercayainya.
Umumnya, pertapa akan berdiam dalam gua-gua hingga berada di bawah pohon besar yang rindang.
Para pertapa akan duduk bersila di tengah kesunyian.
Sedangkan orang-orang percaya kalau para pertapa yang bisa menjauhkan diri dari hal-hal duniawi memiliki ilmu-ilmu yang bermanfaat.
Kebanyakan pertapa berasal dari orang yang mampu secara ekonomi dan berkuasa.
Ya, meski ada juga pertapa yang berasal dari kaum yang kurang berada.
Baca Juga: 5 Pahlawan Perempuan yang Jadi Guru bagi Kaumnya, Tak Hanya R.A. Kartini
Seperti apa proses pemberian ilmu dari pertapa ke murid-muridnya?
Proses Pengajaran Para Pertapa pada Muridnya
Para murid yang mendatangi para pertapa itu biasanya akan mengolah tanah yang dimiliki sang pertapa.
Tujuannya untuk mendukung proses pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Dalam kesehariannya, proses pengolahan tanah berlangsung dari pagi sampai siang hari.
Setelahnya, para murid dan pencari ilmu akan mendatangi para pertapa untuk meminta nasihat.
Nasihat yang diberikan biasanya berkaitan dengan cara menjalani kehidupan yang tenang sesuai takdir Tuhan.
Inilah yang membuat nasihat itu biasanya disertai tugas yang harus dilalui oleh para pencari ilmu.
a. Era Hindu
Sistem pendidikan pada masa kerajaan hindu-buddha misalnya sudah mengenal adanya sosok guru.
Di masa agama Hindu misalnya, dikenal sistem kasta di mana guru ada di kasta Brahmana dengan gelar Begawan.
Baca Juga: Peranan Guru dalam Mencerdaskan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa
Kasta guru ada setingkat lebih rendah dari raja, Kids.
Inilah yang membuat para Begawan punya hak-hak tertentu dan dimuliakan oleh masyarakat karena dianggap sebagai penjelmaan kehidupan spritual yang membawa pada kebenaran.
Ketika itu, di dalam proses transfer pengetahuan berasal dari kitab suci Weda.
Para murid dan siswa akan tinggal di rumah Begawan dan turut mengabdi dengan setia selama belajar.
b. Era Buddha
Hal ini terus berlangsung selama era ajaran agama Buddha di nusantara.
Jejak-jejak pengajaran agama Buddha bisa dilihat dari bukti sejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Kids.
Ketika itu tujuan utama pendidikan adalah mencapai kesempurnaan pada manusia supaya bisa sampai masuk ke dalam nirwana.
Salah satu sosok guru yang terkenal pada era pengajaran Buddha di Kerajaan Sriwijaya adalah Darmapala.
Guru Darmapala menggunakan format asrama sebagai sekolah juga tempat tinggal untuk para guru dan siswa.
Corak pendidikan masa Hindu-Buddha ini terbawa dan mempengaruhi juga sistem pendidikan era masuknya agama Islam di Nusantara.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Buddha di Indonesia: Kerajaan Sriwijaya di Sumatra Selatan
c. Era Islam
Pendidikan berkembang dalam pesantren ketika era persebaran agama Islam.
Dalam proses belajarnya, pesantren punya corak ajaran Hindu-Buddha.
Pesantren mempercayakan pendidikan ke guru yang disebut dengan Kyai.
Pembelajaran dilakukan di langgar-langgar atau pelataran masjid.
Jumlah santri yang makin banyak membuat pembelajaran harus dilakukan di rumah sang Kyai.
Upaya untuk memaksimalkan pemahaman ajaran agama, pesantren menerapkan sistem asrama.
Sehingga murid atau santri akan tinggal dekat dengan gurunya.
Pesantren berkembang makin masif dan dipercaya jadi salah satu saluran untuk mewariskan nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam lingkungan keluarga.
Nah, Kids, itulah tadi uraian tentang sejarah keguruan pada era persebaran agama Hindu, Buddha, dan Islam di Nusantara.
Pertanyaan: |
Apa yang dimaksud dengan pertapa? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar