Pekerjaan rumah tangga diangga sebagai tanggungjawab perempuan.
Sehingga, meskipun perempuan bekerja, masih tetap harus melakukan pekerjaan rumah.
Namun, hal yang sama enggak terjadi pada laki-laki.
2. Marginalisasi (Peminggiran)
Usaha membatasi atau pembatasan pada perempuan.
Hal ini membuat perempuan enggak punya akses dan kontrol terhadap sumber daya.
3. Stereotipe (Pelabelan)
Umumnya stereotip adalah pelabelan atau penandaan terhadap suatu golongan tertentu.
Stereotip ini selalu merugikan dan menimbulkan ketidakadilan.
Sebagi contoh, perempuan selalu dilabeli dengan kata manja, lemah, emosional, gemar ngerumpi, enggak bisa memimpin, materialistis, urusan dapur, dan label lainnya.
4. Subordinasi (Dinomorduakan)
Perempuan dianggap hanya berperan dalam urusan rumah tangga, sedangkan laki-laki punya peran dalam urusan publik.
Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Kesadaran Gender? PPKN Kelas 7 SMP
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar