Dengan ketinggian itu, sebenarnya pesawat terbang bisa melambung lebih tinggi.
Namun, pada jarak itu, sulit untuk para pilot melakukan pendaratan darurat jika diperlukan.
Berdasarkan prosedur penerbangan, jika dalam keadaan darurat, pesawat harus turun sampai 3.000 meter dalam jangka waktu tertentu menjaga persediaan oksigen dalam kabin tetap aman.
Medan Tibet yang tinggi akan menyulitkan jika pesawat turun sebelum sampai di bandara terdekat.
Risiko terbesar yang harus dihadapi pesawat terbang adalah jatuh atau menabrak gunung, Kids.
Di sekitar Tibet juga enggak ada permukaan atau dataran yang aman untuk bisa mendarat darurat untuk alasan keamanan.
Selain itu, terbang di daerah pegunungan seperti di Tibet, arus udaranya akan naik dan mengganggu kondisi arus udara normal.
Jadi, bisa dibilang terbang di Tibet bisa punya risiko turbulensi lebih tinggi.
Inilah yang dihindari oleh para pilot dari berbagai maskapai penerbangan, Kids.
Di daerah yang tinggi, suhu sangat rendah dan bisa membuat bahan bakar pesawat membeku, lo.
Kalau sampai bahan bakar pesawat yang terbang melintasi Tibet bisa membeku, hal ini bisa menyebabkan kendala selama penerbangan dan menyulitkan pendaratan darurat di lokasi terdekat.
Pertanyaan: |
Apa nama bandara internasional di Tibet? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar