Bercak-bercak itu sempat membingungkan para ilmuwan sampai beberapa dekade.
Temuan bercak-bercak itu menunjukkan kalau planet terestrial ini kemungkinan punya lautan magma yang kaya karbon.
Karbon inilah yang akan membentuk bercak-bercak sampai magmanya merembes di permukaan planet.
Proses geologi itu kemungkinan bisa menciptakan sebuah mantel planet yang kaya kandungan karbon.
Meski begitu, data baru dan evaluasi ulang massa yang ditemukan di permukaan planet menunjukkan kalau matel itu enggak terbuat dari grafit tapi dari berlian.
Yap, berlian yang jadi permata yang dihargai sangat mahal oleh penduduk Bumi.
Tim peneliti menggunakan mesin pres bervolume besar untuk meniru situasi yang ada di bawah kerak Merkurius.
Suhu di sana mencapai 3.950 derajat Fahrenheit atau sekitaran 2.176, 6 derajat Celcius.
Temuan ini memungkinkan para peneliti melihat seperti apa mineral ditemukan di planet Merkurius dan reaksi yang terjadi selama pembentukannya.
Ilmuwan memperkirakan kalau lapisan berlian di bawah kerak Merkurius terbentuk lewat dua cara, yaitu kristalisasi lautan magma di dalam Merkurius dan kristalisasi inti logam planetnya.
Selama proses pembentukan awalnya, inti planet Merkurius sepenuhnya cair dan seiring waktu mulai mengkristal, Kids.
Baca Juga: Apakah yang Terjadi Jika Penduduk Bumi Hidup di Planet Merkurius?
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar