GridKids.id - 24 Juli hari ini diperingati sebagai Hari Kebaya Nasional di Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebaya adalah baju perempuan bagian atas, berlengan panjang , dan dipakai dengan kain panjang.
Nah, kebaya adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh kaum perempuan, Kids.
Tahukah kamu kalau kebaya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu?
Busana khas perempuan Indonesia ini disebut sudah muncul sekitar abad 15-16 Masehi.
Namanya berasal dari istilah abaya yang berarti jubah atau pakaian.
Busana kebaya adalah pakaian yang melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan, juga keteguhan perempuan Indonesia.
Tak sekedar jadi pakaian yang khas, kebaya itu punya makna filosofi tersendiri, lo.
Meski modelnya sederhana, kebaya adalah pakaian atasan yang dipadu-padankan dengan kain bawahan jarik atau kain panjang.
Ternyata perpaduan ini melambangkan sifat dan tampilan perempuan yang anggun dan lemah gemulai, lo.
Kebaya dan jarik yang dililit ketat membuat perempuan yang mengenakan kebaya jadi bergerak dengan lembut dan halus, Kids.
Baca Juga: 5 Jenis Pakaian Adat Jawa Tengah dan Filosofi di Baliknya
Sejarah Perkembangan Kebaya
Kids, ternyata kebaya yang jadi pakaian tradisional di Indonesia sudah sangat dekat dengan kehidupan masyarakat nusantara sejak berabad-abad lalu.
Menurut sejarawan Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa Silang Budaya 2: Jaringan Asia (2005), kebaya muncul sebagai busana penduduk Jawa sekitaran abad 15-16 Masehi.
Dulu sebelum ada kebaya, kaum perempuan hanya mengenakan kain lipat untuk pakaian sehari-hari.
Menurut Denys Lombard, istilah kebaya juga berasal dari bahasa Arab, yaitu kaba yang berarti pakaian.
Nah, istilah itu lalu diadaptasi oleh bahasa Portugis menjadi cabaya.
Istilah cabaya dalam bahasa Portugis berarti baju longgar yang panjangnya sampai ke bawah lutut.
Kebaya panjang ternyata adalah adopsi busana wanita Portugis yang pada abad ke-16 baru datang ke Malaka.
Berabad-abad setelahnya, kebaya mulai digunakan tak hanya oleh para perempuan Jawa, tapi juga dipakai oleh para noni-noni dari Belanda, lo.
Bahan kebaya awalnya berasal dari tenunan mori mulai dibuat dari kain sutera dengan tambahan sulaman beraneka warna.
Nah, kebaya yang dipakai oleh kaum pribumi dan perempuan-perempuan dari Belanda ada bedanya, lo.
Baca Juga: Daftar Perlengkapan Pakaian Adat Daerah Provinsi Seluruh Indonesia
Kebaya yang dipakai oleh noni-noni Belanda lebih longgar dan panjang, biasanya diobuat dari kain katun berwarna putih dengan renda-renda halus yang mahal.
Kebaya lalu berkembang dari yang awalnya longgar menjadi lebih pas badan, Kids.
Sekarang kebaya enggak lagi terpaku pada konsep tradisional atau acara resmi saja, sekarang bisa dipadu-padankan untuk beraktivitas sehari-hari.
Sekarang kebaya dibuat dari berbagai bahan mulai dari kain brokat, sutra, chiffon, tule, dan kain tenun.
Selain jarit, biasanya bawahan kebaya juga bisa dipadupadankan seperti kain tenun atau sarung yang sesuai dan padu warnanya.
Pertanyaan: |
Sejak kapan kebaya tradisional muncul di tengah masyarakat Nusantara? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar