Ilmuwan sudah merancang satelit ini untuk mengorbit Bumi dari jarak 35.785, 373 km.
Di jarak itu, kecepatannya akan menyamai putaran Bumi sehingga satelit akan terlihat diam dan mudah dilacak juga dipantau dengan menggunakan teleskop, Kids.
Meski begitu, kita enggak bisa melihat keberadaan satelit mini dengan mata biasa tanpa alat bantu, ya.
Dengan bantuan teleskop, satelit mini ini akan punya penampakan mirip bintang di langit malam.
Peluncuran misi satelit mini dijadwalkan 5 tahun mendatang, tepatnya di 2029.
Teknologi satelit buatan ini disebut bisa membantu para astronom untuk melihat seberapa banyak cahaya yang dipancarkan oleh teknologi buatan manusia satu ini.
CubeSat ini dinamai dengan Landolt, sebagai bentuk penghormatan pada mendiang astronom Arlo Landolt.
Satelit ini akan menembakkan laser dengan sejumlah partikel cahaya yang bisa membantu teleskop untuk mengukurnya kemudian.
Peluncuran satelit buatan ini bisa mengurangi perhitungan dan perkiraan para astronom seperti ketika memanfaatkan bintang asli selama penelitian mereka.
Bintang asli yang selama ini dipergunakan dan dimanfaatkan oleh astronom enggak bisa diketahui pasti berapa banyak cahaya yang dipantulkan.
Sulit untuk mengirimkan wahana untuk mendekat ke bintang-bintang di alam semesta yang energi dan gaya gravitasinya sangat kuat itu, Kids.
Baca Juga: Ada Berapa Jumlah Satelit Buatan yang Mengorbit Planet Kita?
Namun, adanya satelit buatan ini mungkin akan jadi salah satu cara bagi astronom menjawab tentang berbagai perhitungan tentang pantulan cahaya ke bintang yang tak pernah bisa dihitung dengan pasti, nih.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar