GridKids.id - Kids, pernahkah kamu perhatikan tumbuhan di sekitarmu?
Dari yang awalnya bertunas, seiring waktu tumbuhan itu akan bertambah tinggi bahkan berbuah.
Menurut buku IPA DASAR untuk PGSD/PGMI karya Zainul Alim, M.Pd, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sudah dimulai sejak perkecambahan biji.
Ya, dari kecambah itu akan tumbuh jadi sebuah tumbuhan sempurna yang ukurannya masih kecil, Kids.
Bertumbuh hingga jangka waktu tertentu, tumbuhan akan berkembang lagi jadi bunga dan buah.
Ada hormon-hormon khusus yang punya peran dalam pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel, hingga menghambat pertumbuhannya.
Kali ini kamu akan diajak melihat jenis-jenis hormon yang dimaksud dalam uraian di bawah ini, ya.
Hormon yang Pengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1. Auksin
Auksin adalah hormon tumbuh yang pertama kali ditemukan oleh Went pada ujung koleoptil kecambah gandum.
Auksin adalah senyawa indol asam asetat yang jadi sekresi titik tumbuh tanaman seperti tunas, daun muda, bunga, buah kambium, juga ujung akar.
Baca Juga: 5 Macam Habitat Tumbuhan di Sekitar Kita, dari Gurun Hingga Air Laut
Fungsinya sebagai hormon yang mendorong perpanjangan sel batang dan menghambat perpanjangan sel akar.
Auksin juga bisa mendorong pertumbuhan bunga dan buah.
2. Giberelin
Zat tumbuh yang punya sifat mirip hormon auksin.
Zat ini dihasilkan oleh sejenis jamur Gibberella fujikuroi atau Fusarium moniliforme yang ditemukan oleh Kurosawa Fujikuro.
Sifat dari hormon ini bisa memengaruhi perpanjangan dan pembelahan sel.
Tumbuhan yang kerdil akan tumbuh normal jika diberi hormon ini.
3. Sitokinin
Hormon ini ditemukan pada batang tembakau yang fungsinya untuk mendorong pembelahan sel dengan cepat.
Hormon ini juga bisa mengatur pembentukan bunga dan buah, mendukung proses pertumbuhan akar juga tunas pada pembuatan kultur jaringan dan menunda proses gugurnya daun.
4. Asam Absisat
Baca Juga: 8 Macam Reproduksi Vegetatif Alami pada Tumbuhan, Salah Satunya Tunas
Hormon ini menghambat pertumbuhan tanaman dengan mengurangi kecepatan pembelahan atau perbesaran sel.
Hormon ini bekerja pada tumbuhan yang ada di kondisi yang kurang baik, sampai enggak bisa bertahan hidup.
Misalnya ketika pengguguran daun di musim yang kering.
5. Gas Etilen
Gas etilen adalah hormon yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua atau terlalu matang.
Gas etilen juga bisa menyebabkan pertumbuhan batang jadi lebih tebal dan kokoh.
6. Asam Traumalin
Hormon ini membentuk sel tubuh baru bagi tumbuhan yang terluka atau patah.
7. Kalin
Hormon ini berpengaruh pada proses fisiologi pembentukan organ tubuh yang bisa mendorong proses pembentukan organ tubuh.
Berdasarkan bagiannya, kalin bisa dibedakan jadi beberapa jenis, yaitu:
Baca Juga: Mengenal Bagian Tumbuhan: Fungsi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Batang dan Daun
- Kaulokalin (proses pembentukan batang)
- Rhyzekalin (mendorong pembentukan akar)
- Filokalin (mendorong pertumbuhan daun)
- Antokalin (mendorong pembentukan bunga).
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di sekitar daerah meristematis atau titik tumbuh yaitu pada bagian yang ada jaringan meristemnya.
Jaringan ini biasanya ada di ujung batang, ujung akar, atau kambium.
Jaringan meristem yang ada di ujung batang atau ujung akar biasanya akan menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda dengan jaringan meristem yang ada di kambium.
Pertanyaan: |
Apa nama jamur yang menghasilkan hormon Giberelin? |
Petunjuk, cek lagi hlm. 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Buku 'IPA DASAR untuk PGMI/PGSD' karya Zainul Alim, M.Pd |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar