Kalau bisa diibaratkan mungkin pada masanya nanti suasana Bumi akan terlihat mirip dengan reruntuhan Kekaisaran Romawi di masa lalu.
Punahnya manusia dari muka Bumi akan menciptakan suasana hening.
Kepunahan makhluk yang paling mendominasi di Bumi ini akan menyebabkan hilangnya suara bising yang sehari-hari kita anggap biasa, Kids.
Dunia akan menjadi sunyi tanpa suara-suara yang dihasilkan manusia.
Semua kendaraan berhenti beroperasi, mesin pabrik, tak ada alat elektronik, hingga yang terdengar mungkin hanya suara alam dan makhluk hidup lainnya saja.
Enggak hanya suara, langit dan udara akan berubah jadi lebih bersih tanpa polusi yang dihasilkan oleh aktivitas manusia setiap harinya. Singkatnya Bumi akan kembali bersih dan murni seiring waktu.
Jika manusia punah, maka makhluk hidup lain akan tumbuh dan berkembang dengan lebih bebas seperti pada masa purba dulu.
Meski sulit dibayangkan, tanpa manusia makhluk-makhluk hidup lain akan memperoleh langit gelap dengan jutaan bintang yang biasanya tersembunyi karena polusi cahaya karena penggunaan lampu-lampu kota.
Bumi tanpa Manusia mungkin akan kembali murni.
Peristiwa itu bisa jadi akan menunjukkan seberapa besar dampak aktivitas manusia pada keberlangsungan planet ini.
Bumi enggak bisa bertahan tanpa kita, pun kita juga enggak akan bisa bertahan hidup di dalam Bumi jika kita enggak punya kesadaran untuk merawat dan menjaga planet yang kita tinggali ini.
Baca Juga: 5 Hal yang Akan Terjadi Jika Manusia Punah dari Muka Bumi, Apa Saja?
Kita enggak boleh lupa kalau peradaban yang dibangun manusia harus terus dibangun dengan kesadaran bahwa kita punya kewajiban untuk terus memeliharanya.
Ketika kita lupa diri dan enggak peduli, maka kita akan makin dekat dengan kehancuran planet, Kids.
Pertanyaan: |
Apa yang terjadi pada tumbuhan dan tanaman di Bumi ketika manusia punah? |
Petunjuk, cek lagi hlm. 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | theconversation.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar