Menghitung Bintang-Bintang yang Mati
Bintang punya atmosfer luar yang akan mengembang selama proses kematiannya terjadi.
Atmosfer itu akan mengembang dan berubah kemerahan, inilah yang membuat bintang jadi dijuluki raksasa merah.
Akhirnya, bintang akan melepaskan atmosfer yang menggembung dan meninggalkan objek padat yang dikenal dengan nama katai putih.
Ada sekitar 97% bintang yang ada di Bima Sakti, termasuk Matahari nantinya akan berubah jadi katai putih, Kids.
Katai putih bisa terlihat dan tertangkap radar astronom karena ada pancaran cahaya yang unik darinya.
Pancaran inilah yang digunakan astronom untuk mengetahui jumlah bintang-bintang yang mati di galaksi kita tiap tahunnya.
Selain pancaran katai putih, laju pembentukan dan jumlah total bintang juga dipakai untuk menentukan perhitungan rumit ini.
Menurut James De Buizer, ahli memperkirakan setidaknya ada satu katai putih yang terbentuk tiap dua tahun.
Beda katai putih, beda lagi bintang-bintang yang massanya besar, ya.
Bintang yang massanya 8 kali dari massa Matahari akan mati dengan cara berbeda.
Baca Juga: Teleskop James Webb Ungkap Lahirnya Galaksi Paling Awal di Alam Semesta, Seperti Apa Gambarannya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar