Anorganik: Berasal dari alam non-hayati, seperti mineral, batu, dan air.
Contoh: garam meja (NaCl), air (H2O), dan karbon dioksida (CO2).
2. Komposisi
Organik: Hampir selalu mengandung atom karbon (C) dan hidrogen (H), dan sering kali mengandung unsur lain seperti oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), dan sulfur (S).
Anorganik: Dapat tersusun dari berbagai macam unsur, dan tak selalu mengandung atom C atau H.
3. Ikatan Kimia
Organik: Terutama terikat kovalen, yang merupakan ikatan kuat antara dua atom yang berbagi elektron.
Anorganik: Dapat memiliki berbagai jenis ikatan, termasuk ikatan kovalen, ionik, dan logam.
4. Sifat Fisik dan Kimia
Organik: Biasanya memiliki titik didih dan leleh yang lebih rendah, mudah terbakar, dan larut dalam pelarut organik seperti alkohol dan eter.
Baca Juga: Pengelompokan Jenis Virus dan Penyakit yang Disebabkan, Apa Saja?
Anorganik: Memiliki variasi sifat fisik dan kimia yang lebih luas, dan dapat berupa padatan, cairan, atau gas pada suhu kamar.
Itulah beberapa penjelasan tentang perbedaan senyawa organik dan anorganik ya, Kids!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Britanica |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar