GridKids.id - Kids, kita akan membahas buku Bahasa Indonesia Anak-anak yang Mengubah Dunia, Kurikulum Merdeka, Bab 7 halaman 188.
Pada halaman 188, ada tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan.
Adapun tugas tersebut berdasarkan bacaan berjudul Menyesap Sepi di Kafe Sunyi.
Bacaan berjudul Menyesap Sepi di Kafe Sunyi tersebut ada di halaman 186-187.
Puisi tersebut berisi tentang curahan hati seorang anak yang kesepian karena keluarganya selalu sibuk sendiri dengan telepon genggam.
Penulis merasa bahwa telepon genggam telah mencuri kehidupannya bersama keluarga.
Di akhir puisi, ada beberapa pertanyaan yang harus kalian jawab.
Nah, kali ini GridKids akan mengajakmu menyelesaikan tugas tersebut.
Yuk, langsung saja kita cari tahu jawabannya bersama-sama!
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 7 Halaman 183
1. Kata "difabel" beberapa kali digunakan dalam artikel di atas. Tanpa melihat kamus, apakah kalian mengetahui maknanya? Jika ya, apa yang membantu pemahaman kalian memahami artinya?
Baca Juga: 5 Contoh Puisi tentang Persahabatan, Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 7
Ya, difabel adalah kemampuan berbeda yang dimiliki seseorang.
Hal itu baik karena kondisi fisik maupun mentalnya.
Di dalam bacaan juga disebutkan bahwa cafe tersebut memiliki beberapa pegawai yang difabel.
"Sunyi House of Coffee and Hope memiliki enam pegawai, seluruhnya difabel. Dika (24) menjadi satusatunya barista difabel dengan tunadaksa, sementara lainnya tunarungu” menunjukkan contoh bentuk-bentuk difabel.
2. Apa yang membuat Kafe Sunyi berbeda dari kafe lainnya?
Kafe sunyi memiliki konsep yang berbeda dari kafe lainnya.
Kafe ini dibuat agar ramah terhadap kaum difabel yang ingin berkunjung di sini.
Selain itu, kafe ini juga mempekerjakan kaum difabel sehingga bisa memberi lapangan kerja bagi mereka.
Kafe ini juga memiliki tata ruang yang ramah difabel seperti luas ruangan yang besar, meja yang menyesuaikan kebutuhan dan petunjuk-petunjuk penting.
3. Pelayan di Kafe Sunyi menggunakan bahasa isyarat. Namun, belum banyak yang mengerti bahasa ini. Menurut kalian, sepenting apa mempelajari bahasa isyarat?
Menurut saya, mempelajari bahasa isyarat tak kalah penting seperti mempelajari bahasa lainnya.
Baca Juga: Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 7 Hal.183: Memahami Puisi
Karena dengan kita bisa memahami bahasa isyarat, kita bisa berkomunikasi dengan difabel dan menjalin interaksi dengan mereka.
Hal itu pun bisa memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi tanpa memandang kebutuhan khusus seseorang.
4. Media menggunakan istilah “tuna” untuk teman-teman difabel, misalnya tunanetra dan tunadaksa. Namun, komunitas tunarungu lebih suka disebut sebagai teman “tuli”. Bagaimana pendapat kalian?
Jika mereka ingin dipanggil teman tuli, kita sebaiknya memanggil mereka seperti itu.
Itulah pembahasan jawaban soal bahasa Indonesia kelas 6 bab 7 halaman 188, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar