GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi di artikel belajar bahasa Daerah bersama dengan GridKids, nih.
Setelah belajar berbagai kosa kata bahasa Jawa Banten sebelumnya, kali ini kamu akan diajak belajar bahasa daerah lainnya.
Kali ini GridKids akan mengajakmu belajar bersama berbagai kosa kata bahasa Sunda, nih.
Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa tertua di Indonesia.
Dulunya perkembangan budaya Jawa mendorong tingkatan-tingkatan bahasa dalam bahasa Sunda.
Dalam bahasa Sunda ada beberapa tingkatan, yaitu bahasa halus, bahasa loma/lancaran, sampai bahasa kasar.
Nah, kali ini kamu akan diajak melihat berbagai kosa kata bahasa Sunda untuk sehari-hari. Apa saja contohnya, ya?
Kosa Kata Bahasa Sunda untuk Sehari-Hari
1. Apa? = Naon?
2. Kenapa? = Kunaon?
3. Kapan? = Iraha?
Baca Juga: 30 Kata Sifat dalam Bahasa Sunda Lemes Keur Ka Baturan (Halus Ke Orang Lain)
4. Bagaimana? = Kumaha?
5. Dari mana? = Timana?
6. Ke mana? = Kamana?
7. Ada apa? = Aya naon?
8. Permisi = Punten
9. Terima kasih = Hatur Nuhun
10. Ada-Ada Saja = Aya-aya wae
11. Mau ke mana? = Bade kamana?
12. Lagi ngapain? = Nuju naon
13. Apa-apaan ini = Nanaonan ieu
14. Duluan ya! = Tipayun nya!
Baca Juga: 30 Kata Kerja Bahasa Sunda Lemes Keur Ka Sorangan (Halus Ke Diri Sendiri)
15. Sebentar lagi = Sakedap deui
16. Yang bener? = Nu leres
17. Kasihan = Karunya teuing
18. Dengarkan = Dangukeun
19. Gimana nanti saja = Kumaha engke weh
20. Bodo amat! = Sabodo teuing
21. Jangan melamun = Tong ngalamun
22. Jangan begitu dong = Tong kitu atuh
23. Sangat menyesal = Kaduhung pisan
24. Baik banget = Bageur pisan
25. Pusing, ah! = Lieur, ah!
Baca Juga: 25 Bahasa Sunda Lemes Keur Ka Sorangan (Halus Ke Diri Sendiri)
Itulah tadi beberapa kosa kata bahasa Sunda untuk sehari-hari dan artinya dalam bahasa Indonesia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar