GridKids.id - Momen lebaran di Indonesia biasanya diikuti oleh tradisi halalbihalal.
Tradisi halalbihalal adalah salah satu tradisi yang wajib dan lekat dengan perayaan Idulfitri di Indonesia.
Halalbihalal merupakan tradisi bersilaturahmi ke rumah tetangga, sanak saudara, juga kerabat kita ketika Idulfitri.
Pada momen itu, tiap orang akan saling bersalaman dan saling memaafkan satu sama lain.
Halalbihalal merupakan istilah yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang berarti maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat luas (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang yang merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia.
Dilansir dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id, dalam bahasa Arab, istilah halalbihalal berasal dari kata 'Halla' atau 'Halala' yang bisa diartikan sesuai konteks kalimat, misalnya penyelesaian masalah, meluruskan benang kusut, mencairkan kebekuan, hingga melepas ikatan yang membelenggu.
Tradisi ini sudah dilakukan oleh masyarakat kita sejak lama dan kini dikenal dengan istilah baru seperti 'open-house'.
Silaturahmi ala open-house biasanya lekat juga dengan jamuan makan untuk para tamu-tamu yang datang dan diundang ke rumah.
Momen lebaran memang identik dengan perjamuan makan yang lezat dan hangat.
Namun, poin penting dari hari raya Idulfitri adalah momen di mana kita meminta maaf dan saling memaafkan satu sama lain.
Lalu, seperti apa sih sejarah dari tradisi halalbihalal khas Indonesia ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, Yuk!
Baca Juga: Sejarah Halalbihalal di Indonesia, Tradisi Saling Memaafkan Ketika Hari Raya
Sejarah Tradisi Halalbihalal
Halalbihalal yang jadi tradisi wajib Idulfitri di Indonesia ternyata punya beberapa versi sejarah dan asal muasal, lo, Kids.
Yap, budaya ini ternyata sudah sejak lama dilakukan di negara kita, nih.
Nah, kali ini GridKids akan mengajakmu melihat beberapa versi sejarah dari tradisi halalbihalal di Indonesia, di antaranya:
1. Muncul Era Awal Kemerdekaan
Tradisi halalbihalal disebut berasal dari seorang tokoh agama Islam bernama K.H. Abdul Wahab Hasbullah di tahun 1948.
K.H. Wahab adalah ulama pendiri Nahdatul Ulama (NU) yang mengenalkan istilah Halalbihalal ke Presiden pertama Indonesia yaitu Bapak Soekarno.
Pada hari raya Idulfitri 1948 silam, Bung Karno lalu mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahmi yang dinamai Halalbihalal.
Di momen itu tokoh-tokoh politik yang berbeda pandangan bisa duduk bersama di satu meja.
Dengan duduk bersama kekuatan dan persatuan bangsa bisa dipupuk untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Tradisi ini yang awalnya dicontohkan oleh para pemimpin lalu mulai diikuti oleh masyarakat luas dan dilakukan sampai hari ini.
Baca Juga: Lebaran Orde Baru: Tradisi Hari Raya yang Lekat di Memori
2. Bermula dari Solo
Ada cerita tentang seorang pedagang Martabak asal India yang biasa berjualan di Taman Sriwedari Solo kisaran tahun 1935-1936.
Waktu itu martabak bukan jenis makanan yang umum dan banyak dikenal masyarakat kita, Kids.
Nah, untuk mempromosikannya pedagang martabak mulai mempromosikan dagangannya dengan meneriakkan 'martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal'.
Dari situ mulai dikenal istilah halalbehalal mulai populer di telinga masyarakat Solo, Kids.
Istilah itu lalu mulai banyak digunakan ketika ada orang yang akan pergi ke taman Sriwedari ketika hari lebaran.
Selanjutnya mulai sering digunakan untuk menjelaskan silaturahmi dan momen saling memaafkan satu sama lain di hari lebaran.
3. Sudah Ada Sejak Era Mangkunegara I
Ada juga tradisi mirip halalbihalal yang dilakukan di Keraton Mangkunegaran, Solo.
Tradisi ini sudah dilakukan sejak masa Mangkunegara I ketika hari raya.
Agar bisa praktis dan menghemat waktu juga biaya, selepas salat Idulfitri, Mangkunegara I akan mengadakan pertemuan dengan para kerabat kerajaan dan punggawa keraton berbarengan di Balai Istana.
Baca Juga: Tak Hanya Jaga Hubungan Baik, Simak Manfaat Saling Memaafkan untuk Kesehatan
Di sini dilakukan sungkeman atau saling maaf-memaafkan.
Semua tanpa terkecuali akan secara tertib sungkem pada raja dan permaisurinya.
Tradisi keraton Mangkunegaran ini lalu mulai diadopsi juga oleh organisasi-organisasi Islam dengan istilah baru yaitu Halalbihalal.
Nah, Kids, itulah tadi penjelasan tentang sejarah tradisi halalbihalal, budaya silaturahmi di hari lebaran di Indonesia.
Pertanyaan: |
Siapa nama ulama yang mengenalkan ide Halalbihalal pada Presiden Soekarno? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Kemenko PMK,Ditsmp.kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar