GridKids.id - Kids, dalam materi Bahasa Indonesia kelas 4 Bab 7 terdapat teks bacaan "Kerja Sama yang Baik". Teks cerita tersebut terdapat pada halaman 161-165.
Cerita "Kerja Sama yang Baik" menceritakan dua tokoh penjual panganan lumpia atau lunpia yang berjualan di sekitar kampung bernama A Joe dan Warsih.
Lumpia atau lunpia adalah makanan khas Semarang yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Direktorat Internalisasi dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014).
Lumpia hadir pertama kali pada abad ke-19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tiong Hoa – Jawa.
Pada tahun 1870, Tjoa Thay Joe datang dari Fujian ke Semarang dan menjajakan lunpia yang berisi rebung dan daging babi.
Kemudian, dia bertemu dengan perempuan Jawa bernama Warsih yang juga menjajakan penganan yang mirip tetapi berisi kentang dan udang.
Mereka berdua lalu menikah. Lumpia buatan mereka pun disesuaikan baik isi maupun rasanya, agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.
Nah, sekarang kamu diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cerita tersebut.
Diskusikan isi cerita “Kerja Sama yang Baik” bersama-sama.
1. Apa masalah yang dialami tokoh dalam cerita ini?
Jawaban: A Joe mencoba berjualan lumpianya dengan berkeliling di kawasan Kampung Melayu.
Baca Juga: Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Bab 6 Hal.162: Kosakata Baru
Namun, A Joe mengeluh karena tak ada satu pun yang membeli jualannya dan kebanyakan hanya bertanya.
Mereka enggan membeli karena tahu bahwa makanan yang dijualnya adalah penganan yang terbuat dari campuran rebung dan daging babi.
2. Apa perbedaan penganan buatan A Joe dengan penganan buatan Warsih?
Jawaban: A Joe menggunakan campuran daging babi dan rebung, sedangkan Warsih membuat Lumpia dengan campuran kentang dan udang.
3. Bagaimana perasaan A Joe dan Warsih ketika orang-orang menolak penganan buatan mereka?
Jawaban: A Joe dan Warsih merasa sedih, karena orang-orang di Kampung Melayu tidak tertarik dengan makanan yang mereka jual.
A Joe menjual rebung dan daging babi di Kampung Melayu yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim dari Arab dan Gujarat.
Sedangkan Warsih menjual lumpia kentang dan udang di kawasan pecinan yang kurang menyukai campuran jenis tersebut.
4. Apa usaha A Joe dan Warsih untuk mengatasi masalah mereka?
Jawaban: Mereka mencoba bekerja sama untuk menciptakan resep baru yang bisa dinikmati oleh semua masyarakat.
5. Menurut kamu, mengapa Warsih mau mengikuti rencana A Joe?
Baca Juga: Jawaban Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Edisi Revisi: Teks Bacaan
Jawaban: Warsih berpikir tak ada salah mencoba resep baru.
Mungkin dengan resep baru, jualan mereka akan memberikan keuntungan.
6. A Joe dan Warsih sepakat untuk menciptakan resep lumpia baru. Menurut kamu, bagaimana perbedaan lumpia versi lama mereka dengan versi yang baru?
Jawaban: Mereka menggunakan bahan-bahan yang disesuaikan dengan selera dan kepercayaan masyarakat setempat juga masyarakat Tionghoa yang bermukim di Indonesia, yaitu penggunaan rebung dicampur dengan udang.
Seperti umat muslim boleh konsumsi udang dan orang Tionghoa pun masih menyukai cita rasa udang, rebung juga termasuk bahan isian yang mudah ditemukan di sekitar dan tentunya terjangkau.
7. Apakah menurut kamu cerita ini berdasarkan kisah nyata? Dari mana kamu mengetahuinya?
Jawaban: Iya benar, sebab pada bagian akhir terdapat narasi singkat tentang sejarah lumpia yang diceritakan sebagai tambahan informasi.
8. Menurut kamu, bagaimana proses percampuran budaya/akulturasi lewat makanan ini?
Jawaban: Percampuran budaya akulturasi ini merupakan bentuk gabungan kebudayaan, namu tak menghilangkan unsur kebudayaan aslinya.
Misalnya nama, isian lumpia yang disesuaikan dengan masyarakat asli atau masyarakat setempat tempat kaum pendatang menetap.
Itulah tadi, soal dan jawaban dari teks bacaan"Kerja Sama yang Baik" materi Bahasa Indonesia kelas 4, ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kemendikbudristek |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar