Pada abad ke-16, seorang biarawan dari Spanyol, Pedro Ponce de León, menciptakan bahasa isyarat formal untuk teman tuli.
Lalu pada tahun 1775, seorang kepala biara bernama Abbé Charles Michel de l'Épée dari Paris mendirikan sekolah gratis pertama untuk teman tuli.
Di sekolah ini, teman tuli diajarkan berkomunikasi menggunakan gerakan, tanda jari dan tangan, serta membentuk huruf menggunakan jari.
Menyebarnya Bahasa Isyarat
Murid-murid di sekolah itu pun menggunakan dan menyebarkan bahasa isyarat yang diajarkan pada mereka.
Dengan begitu, bahasa isyarat dari sekolah yang didirikan Michel de l'Épée menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Serikat.
Bahasa isyarat semakin berkembang di tahun 1814 saat Thomas Hopkins Gallaudet mendirikan American School for the Deaf.
Bahasa Isyarat di Dunia
Hingga saat ini, sudah banyak bahasa isyarat yang dipakai di setiap negara, Kids. Diperkirakan ada kurang lebih 300 bahasa isyarat di dunia, lo.
Namun, tetap ada satu bahasa internasional yang diakui dan paling banyak digunakan oleh teman tuli di seluruh dunia, yaitu American Sign Language (ASL).
Di Indonesia, ada dua jenis bahasa isyarat yang paling umum digunakan, yaitu SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dan BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia).
Baca Juga: Kenapa Penting untuk Memahami Komunikasi Nonverbal? Ini Alasannya
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar