Cara ini telah membantu petani mengurangi penggunaan pestisida kimia yang merusak lingkungan.
4. Produksi Bahan Bakar Terbarukan
Bioteknologi juga telah berkontribusi dalam produksi bahan bakar terbarukan, seperti bioetanol dan biodiesel.
Mikroorganisme seperti bakteri dan alga dapat digunakan untuk mengonversi biomassa tanaman atau limbah organik menjadi bahan bakar yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
5. Konservasi Keanekaragaman Hayati
Melalui teknik seperti rekayasa genetika, bioteknologi dapat membantu dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Misalnya, pemuliaan selektif dan kloning genetik dapat digunakan untuk mempertahankan populasi spesies yang terancam punah.
Selain itu, teknik rekayasa genetika juga dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim atau serangan hama, sehingga memperkuat keanekaragaman hayati.
6. Pengelolaan Sumber Daya Air
Bioteknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air dan mengelola sumber daya air yang terbatas.
Baca Juga: Mengenal Bioteknologi, Perpaduan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Rekayasa
Teknologi seperti fitoremediasi menggunakan tumbuhan untuk membersihkan air dari polutan ya, Kids.
Sementara teknik lain seperti pengolahan air limbah biologis menggunakan mikroorganisme untuk membersihkan air limbah sebelum dibuang kembali ke lingkungan.
Nah, demikianlah informasi tentang dampak positif bioteknologi di bidang pertanian.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar