GridKids.id - Ketika masuk bulan Maret, salah satu momentum bersejarah di Indonesia yang pasti kembali disoroti adalah peristiwa Serangan Umum 1 Maret.
Serangan Umum 1 Maret adalah peristiwa bersejarah yang terjadi di kota Yogyakarta yang pada masa itu jadi ibu kota Indonesia sementara.
Ketika Serangan Umum 1 Maret 1949 ini terjadi serangan besar-besaran oleh TNI terhadap tentara Belanda yang menduduki Yogyakarta.
Tujuan dari serangan militer ini adalah bentuk mengembalikan kepercayaan rakyat pada TNI.
Serangan Umum 1 Maret 1949 jadi pengingat kalau negara Indonesia yang baru lahir dan diragukan kemerdekaan dan kekuatannya masih punya kekuatan tentara yang enggak tunduk pada Belanda.
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah perlawanan terhadap Agresi Militer Belanda yang ingin kembali merebut kekuasaan pasca Jepang kalah melawan sekutu pada 1945.
Tak bisa dipungkiri, Belanda adalah bangsa yang menjajah Indonesia untuk waktu yang lama sebelum menyerah tanpa syarat ke Jepang pada 8 Maret 1942.
Serangan Umum 1 Maret 1949 pecah sebagai respon terhadap Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948.
Dalam Agresi Militer Belanda II itu Belanda berhasil menduduki Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota Indonesia karena kondisi Jakarta yang enggak kondusif.
Pada Agresi Militer Belanda II, beberapa tokoh pemimpin Indonesia ditangkap dan diasingkan oleh Belanda, seperti Bapak Presiden Soekarno dan Bapak Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Cara ini dijadikan propaganda oleh Belanda pada dunia, bahwa Indonesia sudah kalah ketika pemimpinnya berhasil ditangkap dan diasingkan.
Baca Juga: Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mempertahankan Kemerdekaan, IPAS Kelas 6 SD
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar