3. Ejaan Pembaharuan (1956-1961)
Ejaan pembaharuan dimaksudkan untuk menyempurnakan ejaan Soewandi, berdasar Surat Keputusan Menteri P dan K Nomor 48 tahun 1956.
Ejaan ini membuat standar satu fonem dengan satu huruf, misalnya menjanji menjadi meñañi.
Selain itu, ada perubahan kata-kata yang berdiftong, seperti 'ai', 'au', dan 'oi' diejanya jadi 'ay', 'aw', juga 'oy'.
Nah, Kids itu tadi penjelasan tentang ejaan bahasa Indonesia dari awal abad 20 hingga beberapa belas tahun sejak kemerdekaan Bahasa Indonesia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Good News From Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Heni Widiastuti |
Komentar