GridKids.id - Tahukah kamu? Setiap masyarakat memiliki adaptasi sendiri dalam menghadapi sebuah bencana.
Salah satu bencana yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan materi Geografi kelas XI SMA, kali ini kira akan menguraikan bentuk adaptasi dilakukan oleh masyarakat daerah rawan bencana kebakaran hutan dan lahan yaitu Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama di musim kemarau.
Bencana ini enggak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan yang signifikan, tetapi juga membawa dampak negatif bagi kesehatan, ekonomi, dan bahkan sosial.
Diketahui ada dua faktor utama penyebab karhutla, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam penyebab karhutla adalah musim kemarau panjang, petir, dan fenomena alam.
Sementara faktor manusia yang menyebabkan karhutla adalah pembukaan lahan dengan cara membakar, membuang puntung rokok sembarangan, dan membuat api unggun tanpa pengawasan dapat memicu kebakaran.
Salah satu dampak karhutla adalah memusnahkan flora dan fauna, merusak kesuburan tanah, dan meningkatkan erosi.
Selain itu juga menyebabkan pencemaran udara yang parah dan mengganggu kesehatan masyarakat.
Upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat.
Baca Juga: Geografi Kelas XI SMA: Pengertian dan Bentuk Adaptasi Bencana Banjir
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar