GridKids.id - Kids, tikus adalah salah satu jenis hewan yang kerap dianggap sebagai hama.
Namun tahukah kamu? Hewan ini justru kerap digunakan oleh para ilmuwan sebagai hewan percobaan, lo.
Penggunaan tikus sebagai hewan percobaan dalam penelitian ilmiah telah menjadi praktik umum dalam dunia ilmu pengetahuan.
Meskipun mungkin terdengar kontroversial bagi beberapa orang, ada alasan-alasan ilmiah yang mendasari pilihan ini.
Lantas, kenapa para ilmuwan justru menggunakan tikus? Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian mencari tahu jawabannya, ya.
Yuk, langsung saja kita cari tahu jawabannya bersama-sama!
Dilansir dari AZ Animals, ada beberapa alasan kenapa para ilmuwan lebih memilih tikus sebagai hewan percobaan.
Berikut ini adalah beberapa alasannya:
Tikus memiliki kemiripan genetik yang tinggi dengan manusia.
Baca Juga: Jauhkan dari Rumahmu, Ini 9 Jenis Bau yang Disukai Tikus
Lebih dari 90% gen manusia memiliki homolog di tikus, membuatnya menjadi model yang sangat relevan untuk memahami berbagai penyakit dan kondisi kesehatan manusia.
Oleh karena itu, penelitian pada tikus dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap berbagai penyakit.
Tikus relatif mudah dan murah untuk dipelihara dalam lingkungan laboratorium.
Mereka memiliki siklus hidup yang singkat, memungkinkan para peneliti untuk memeriksa dampak jangka pendek dan panjang dari berbagai perlakuan atau kondisi.
Efisiensi ini membuat tikus menjadi pilihan yang praktis untuk penelitian ilmiah, terutama yang memerlukan jumlah sampel yang besar.
Tikus memiliki tingkat reproduksi yang tinggi dan dapat menghasilkan banyak keturunan dalam waktu yang relatif singkat.
Hal ini memungkinkan peneliti untuk melakukan studi yang melibatkan populasi besar dalam waktu yang relatif singkat, meningkatkan keakuratan dan keandalan hasil penelitian.
Tikus dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan laboratorium dan menjalani berbagai jenis uji coba tanpa mengalami stres yang signifikan.
Baca Juga: Benarkah Tubuh Platipus Bisa Menyala dalam Gelap? #AkuBacaAKuTahu
Kemampuan adaptasi ini memastikan bahwa hasil penelitian mencerminkan respons biologis yang sebenarnya dari organisme tersebut.
Kemajuan dalam teknologi genetika telah memungkinkan peneliti untuk dengan mudah memanipulasi gen tikus.
Hal ini memungkinkan peneliti untuk memahami lebih dalam tentang dasar genetik penyakit dan mengembangkan terapi yang lebih efektif.
Penggunaan tikus dalam penelitian juga muncul sebagai alternatif yang lebih etis dan aman daripada pengujian pada manusia.
Dengan menggunakan tikus, peneliti dapat mengidentifikasi potensi risiko atau efek samping dari suatu pengobatan atau prosedur sebelum mengujinya pada manusia.
Itulah beberapa alasan kenapa tikus kerap digunakan sebagai hewan percobaan ya, Kids!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | AZ Animals |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar