GridKids.id - Salah satu jenis teks yang dipelajari dalam bahasa Indonesia adalah teks ceramah.
Di dalam struktur teks ceramah yaitu, bagian pembuka, isi, dan penutup. Sementara itu, teks ini juga menggunakan kata ganti orang, teknis, sebab akibat, hubungan temporal, dan persuasif.
Agar kamu lebih memahaminya, simak lewat penjelasan berikut ini!
Struktur Teks Ceramah
Teks ceramah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Pembuka
Pembuka juga disebut dengan pendahuluan atau tesis. Pembuka ini bisa berupa isu, masalah, atau pandangan tentang sebuah topik.
Bagian pembukanya sama seperti isi dalam teks eksposisi yang juga disebut sebagai isu.
Jadi, bila disimpulkan, tesis berisikan tentang isu, permasalahan, dan pandangan umum penulis.
2. Isi
Isi di dalam teks ceramah bisa berupa rangkaian argumen pembicara yang berkaitan dengan pendahuluan atau tesis.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Teks Ulasan dan Ciri-cirinya? Ini Penjelasannya
Di bagian isi dikemukakan pendapat-pendapat dan fakta. Hal ini bertujuan untuk memperkuat argumen pembiacara.
Jadi, penggunaan fakta dan data di bagian isi dapat meyakinkan audiensinya.
3. Penutup
Penutup adalah penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya. Penutup juga berisikan simpulan dan rangkuman.
Simpulan sebagai hasil dari penalaran dari penjelasan sebelumnya yang ditandai dengan kata berupa saran dan alasan.
Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah
Sementara itu, beberapa kaidah kebahasaan teks ceramah, yaitu:
- Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
Contohnya, jika fokus topik pembahasan adalah kebahasaan maka istilah-istilah yang muncul dalam teks ceramah adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
- Menggunakan kata-kata kerja mental.
Kata kerja mental adalah diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Teks Ulasan dan Ciri-cirinya? Ini Penjelasannya
- Menggunakan kata-kata persuasif.
Contoh dari kata-kata persuasif adalah sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, hendaknya, hendaklah.
- Menggunakan kata ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan.
Kata ganti orang pertama (tunggal) adalah saya, aku, kami. Kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan yang ditujukan pada orang banyak adalah hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.
- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat).
Contoh kata-kata sebab akibat adalah jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, oleh sebab itu.
Selain itu menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal atau perbandingan/pertentangan. Contohnya sebelum itu, kemudian, namun, sebaliknya, pada akhirnya, berbeda halnya.
Nah, itulah penjelasan tentang struktur dan kaidah kebahasaan yang ada dalam teks ceramah.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar