GridKids.id - Kids, pernahkah kamu berpikir dan memperkirakan seberapa besar dan luasnya alam semesta kita?
Bukan kamu satu-satunya yang bertanya-tanya soal ini.
Sudah sejak lama hal ini dipertanyakan dan coba dicari jawaban pastinya.
Seiring perkembangan teknologi, astronom kini bisa melihat lagi ke masa lalu ketika semesta ini baru saja terbentuk.
Satu hal yang enggak boleh kamu lupa bahwa mencoba mencari ukuran pasti alam semesta adalah sebuah hal yang enggak mudah.
Konsep alam semesta yang mengembang terus mungkin jadi salah satu alasannya.
Mencari angka pasti selagi kita menghitung, sedangkan alam semesta terus berkembang dan meluas.
Hal terdekat yang bisa dilakukan manusia adalah menemukan perkiraan bukan sebuah angka pasti, Kids.
Dilansir dari laman kompas.com, Space menyoroti sebuah misi luar angkasa Planck pada 2013 silam milik ESA (European Space Agency).
Misi luar angkasa itu mengungkap kalau alam semesta kita berumur sekitar 13,8 miliar tahun.
Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui seberapa luas alam semesta tempat kita berada ini?
Baca Juga: Sempat Hilang, Bagaimana Bentuk Galaksi Awal Alam Semesta Temuan NASA?
Luas Alam Semesta
Ketika membicarakan tentang luas, maka kita harus melakukan pengukuran yang pasti untuk menemukan atau menjangkau seluruh bidang ukur.
Jika itu benda biasa bisa kita jangkau, mungkin bukan masalah yang rumit.
Tapi, coba masukkan alam semesta sebagai sesuatu yang harus diukur, pengukuran ini mungkin akan jadi lebih rumit dan enggak mudah dilakukan.
Ilmuwan berusaha untuk menghitung usia alam semesta menggunakan gelombang mikro kosmik.
Jarak dan kecepatan cahaya bisa digunakan untuk menghitung berapa usia alam semesta yang kita tinggali ini.
Temuan usia 13,8 miliar tahun ini berarti jarak yang bisa kita gunakan untuk mengamati segala hal yang melekat pada alam semesta kita.
Tapi, satu hal yang enggak boleh kamu lupakan adalah alam semesta ini terus mengembang sepanjang masa.
Berdasarkan studi yang dilakukan ESA pada 2020 silam, pengamatan dengan observatorium sinar-X Rosat menunjukkan kalau alam semesta enggak mengembang dengan kecepatan yang sama ke segala arah.
Hal ini yang menghalangi peneliti atau ilmuwan untuk melihat letak di mana ujung semesta berada.
Perkiraan atau teori dari ilmuwan Universitas Oxford pimpinan Mihran Vardanyan mengungkap kalau alam semesta setidaknya 250 kali lebih besar dari yang bisa kita amati saat ini.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar