GridKids.id - Apa perbedaan makna konotatif dan denotatif, Kids?
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu perbedaan makna konotatif dengan denotatif serta contohnya.
Pada dasarnya ada dua jenis makna dalam keilmuan bahasa, yakni makna konotatif dan makna denotatif.
Nah, makna konotatif dan denotatif ini bisa ditemukan dalam berbagai jenis teks yang kita baca setiap hari.
Makna konotatif dan denotatif memiliki pengertian yang berbeda, ya.
Makna konotatif diartikan sebagai makna kias atau makna yang bukan sebenarnya, sedangkan makna denotatif ialah makna yang memiliki arti sesungguhnya.
Bersumber dari kompas.com, kata konotasi memiliki makna kias, sedangkan kata yang memiliki arti sebenarnya dan apa adanya seperti yang digunakan dalam keseharian disebut kata denotasi.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa perbedaan makna konotatif dan denotatif, ya!
Sebuah kata yang memiliki makna konotatif mempunyai nilai rasa, yakni positif maupun negatif.
Jika sebuah kata enggak memiliki rasa maka dikatakan enggak memiliki konotatif, ya.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Kata Konotasi dan Denotasi serta Contoh Kalimatnya
Makna konotatif bisa disebut dengan makna tambahan atau makna kiasan, Kids.
Tak hanya itu saja, makna konotatif juga bisa berubah dari waktu ke waktu.
Berbeda dengan makna konotatif, kalimat dengan makna denotatif memiliki makna kata yang sesungguhnya.
Tahukah kamu? Makna denotatif sering disebut sebagai makna denotasional, makna kognitif, makna konseptual atau ideasional.
Artinya, penyebutan tersebut karena makna denotatif menunjukkan kepada suatu referen, konsep, atau ide tertentu dari suatu referen.
Nah, perbedaan makna konotatif dan denotatif juga bisa dilihat dari penggunaannya, lo.
Umumnya kalimat bermakna konotatif digunakan dalam karya sastra, seperti pantun, puisi, dan karya sastra lainnya.
Kalimat bermakna konotatif ini dilakukan agar tulisan yang dibuat terlihat lebih indah dan bermakna.
Sementara kata yang bermakna denotatif dipakai dalam tulisan ilmiah dan percakapan resmi.
Kata yang bermakna denotatif berhubungan dengan informasi atau pernyataan yang bersifat faktual.
Baca Juga: Makna Denotasi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Penerapannya pada Kalimat
1. Makna konotatif bisa berubah dari waktu ke waktu.
2. Makna konotatif terjadi jika kata tersebut memiliki nilai rasa.
3. Makna konotatif bisa berbeda dari kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya.
4. Makna tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
Sedangkan ciri-ciri makna denotatif, yakni:
1. Makna yang bersifat wajar dan eksplisit.
2. Makna kata sesuai dengan hasil observasi.
3. Makna menunjukkan langsung pada makna acuan dasarnya.
4. Makna yang merujuk pada apa yang diyakini akal sehat.
Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, apa perbedaan makna konotatif dan denotatif serta ciri-cirinya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | gramedia.com,Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar