GridKids.id - Perayaan Tahun Baru identik enggak hanya tentang kembang api dan berbagai sajian lezat yang dipersiapkan dan dibuat bersama.
Tahun Baru juga identik dengan terompet yang ditiup pada momentum pergantian tahun.
Bunyi terompet yang nyaring seolah menambah kemeriahan dan semaraknya momen setahun sekali, Kids.
Namun, tahukah kamu darimana budaya meniup terompet ini berasal?
Budaya meniup terompet diadopsi oleh bangsa Romawi Kuno pada sekitar tahun 63 SM.
Penanggalannya lalu disesuaikan dengan pergantian tahun baru di bulan Januari mengikuti kalender Julian yang nantinya jadi kalender Masehi atau Gregorian.
Pada awalnya, tradisi meniup terompet bukan menyangkut momentum pergantian tahun, Kids.
Masyarakat asli melakukan tradisi meniup terompet (dalam masyarakat setempat dikenal dengan serunai atau shofar) sebagai bentuk introspeksi diri.
Shofar terbuat dari tanduk yang ketika ditiup bunyinya sama dengan bunyi terompet, Kids. Terompet yang kita kenal hari ini terbuat dari kertas bukannya tanduk hewan.
Selain introspeksi diri, masyarakat Yahudi juga meniup terompet untuk menandai dan mengumpulkan masyarakat untuk beribadah di rumah ibadah mereka yang disebut sinagoge.
Sekarang simak jenis-jenis terompet, yuk!
Baca Juga: Kenapa Kembang Api Selalu Ada dalam Perayaan Tahun Baru? #AkuBacaAkuTahu
Source | : | Bobo.grid.id,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar