Dataran rendah punya tanah yang dalam dan subur untuk bercocok tanam tanaman perkebunan, seperti padi, jagung, tebu, hingga buah-buahan.
Selain jadi lahan untuk berkebun tanaman pangan, kawasan perkebunan juga cocok jadi lahan untuk menanami berbagai jenis bunga seperti matahari, mawar, dan aster.
Dataran rendah jadi ruang yang sangat luas untuk manusia dan hewan bisa hidup berdampingan.
Dataran rendah biasanya punya padang rumput yang datar dan luas sebagai wadah yang cocok untuk kehidupan hewan ternak.
Hewan yang diternak biasanya adalah hewan pemamah biak dan herbivora seperti kambing, sapi, domba, kelinci, kuda, juga kerbau.
Di kawasan dataran rendah juga banyak sungai yang jadi sumber air untuk minum hewan-hewan ternak itu.
Baca Juga: Geografi Kelas XI SMA: Jenis-Jenis Potensi Pariwisata di Indonesia
Dataran rendah yang luas menyediakan berbagai hasil tambang untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
Berbagai hasil tambang yang bisa diperoleh dari dataran rendah misalnya emas, perak, nikel, tembaga, besi, timah, aluminium, juga perunggu.
Selain logam, ditemukan juga minyak bumi, gas alam, batu bara, intan, granit, juga marmer.
Dataran rendah punya banyak kawasan perairan air tawar, seperti sungai, danau, dan rawa-rawa yang di dalamnya banyak sekali ikan yang hidup, Kids.
Ikan-ikan air tawar bisa jadi sumber pangan dan koleksi sebagai ikan hias yang bisa punya nilai ekonomis dan estetika.
Dataran rendah punya permukaan yang relatif datar dengan aliran angin yang stabil dan enggak terhalang oleh pegunungan.
Inilah yang membuat dataran rendah jadi tempat yang cocok untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin sebagai bentuk teknologi alternatif.
Pertanyaan: |
Apakah yang dimaksud dengan dataran rendah? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar