Untuk itu, komunikasi antarbudaya cukup sulit dilakukan sehingga kita membutuhkan pihak ketiga agar dapat memahami dan berkomunikasi.
Jadi, dalam hal ini komunikasi verbal terbilang kurang menguntungkan.
3. Kemungkinan distorsi makna
Karena ada berbagai hambatan dalam komunikasi yang efektif, maka bisa saja terjadi perubahan makna pesan yang dimaksudkan orang yang dituju yang menyebabkan berbagai masalah.
Bila instruksi dalam komunikasi verbal tak tersampaikan dengan baik, dapat menyebabkan maknanya berubah, sehingga orang akan melakukan kebalikan dari yang diharapkan.
4. Membuat kesalahpahaman
Komunikasi verbal juga memungkinkan terjadinya kesalahpahaman. Umumnya, kedua individu mendapati kesalahpahaman saat melakukan percakapan.
Terkadang, petunjuk halus yang diberikan atau beberapa kata yang diucapkan dengan maksud tertentu dapat disalahartikan sehingga akan muncul makna baru yang berbeda.
Makanya, sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang diucapkan atau tulis memiliki makna yang sangat jelas.
5. Tak nyaman untuk pesan panjang
Pesan panjang yang disampaikan dengan lisan akan membuat komunikator dan komunikan merasa tak nyaman.
Baca Juga: Mengenal Gaya Komunikasi Pasif: Pengertian dan Ciri-cirinya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar