Penggunaan istilah ini tidak berkaitan dengan usia peradaban kuno yang ada di Amerika, melainkan lebih kepada perspektif orang Eropa pada saat itu.
Ketika penjelajah Eropa seperti Christopher Columbus tiba di Amerika pada abad ke-15, mereka melihatnya sebagai "baru".
Dalam arti bahwa wilayah ini belum dikenal oleh Eropa pada masa itu dan merupakan dunia yang baru ditemui.
Istilah “Dunia Baru” hadir untuk membangkitkan semangat berpikir bebas dan inovatif.
Diharapkan dapat tertanam dalam masyarakat Amerika, yang telah mengembangkan negara baru mereka sendiri, selama lima ratus tahun terakhir, dengan menggunakan teknologi dan sistem baru.
“Dunia Lama” (terutama Eropa) dianggap sebagai tempat dengan tradisi yang dihormati sejak lama dan hasil karya yang berkualitas tinggi.
Setidaknya, inilah implikasi istilah-istilah tersebut terhadap penduduk Dunia Baru keturunan Eropa.
Penemuan ini memicu kolonisasi Eropa di Amerika dan perjalanan lintas samudra yang lebih intensif.
Peradaban kuno di Amerika, seperti peradaban Aztec, Maya, dan Inca, memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, tetapi ketika penjelajah Eropa pertama kali tiba, mereka mungkin tidak sepenuhnya menyadari keberadaan peradaban-peradaban ini.
Jadi, "Benua Baru" lebih mencerminkan perspektif Eropa dari masa itu dan bukan evaluasi akurat dari sejarah atau kompleksitas peradaban yang sudah ada di Amerika sebelum kedatangan Eropa.
Oleh karena itu, bangsa Eropa menganggap benua Amerika sebagai benua baru.
Baca Juga: 2 Negara Tanpa Laut di Benua Amerika, Salah Satunya Bolivia
Nah, itulah alasan mengapa Benua Amerika disebut Benua Baru.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Corry Samosir |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar