GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar istilah masyarakat agraris?
Masyarakat agraris adalah masyarakat yang mayoritas mata pencahariannya adalah bertani.
Indonesia merupakan salah satu negara agraris karena mayoritas penduduknya punya mata pencaharian di sektor pertanian.
Indonesia yang punya tanah subur mendukung aktivitas pertanian untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya.
Dilansir dari laman haloedukasi.com, ada beberapa pengertian pertanian menurut para ahli, di antaranya:
- Sri Sulestari: Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah jadi lahan yang bisa ditanami tanaman-tanaman yang menjadi sumber pangan.
- Karwan A. Salikin: pertanian adalah agroekosistem yang enggak bisa dipisahkan subsistem kesehatan atau manusia, yang berkaitan untuk saling menopang sistem kehidupan bersama.
Masyarakat agraris terdiri dari mereka yang bekerja dengan mengolah hasil bumi, selain hasil tambang.
Selain petani, nelayan, peternak, dan orang yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam hayati dan nabati termasuk masyarakat agraris juga.
Dalam melakukan usahanya setiap hari, masyarakat agraris sering menemukan halangan dari kekuatan alam, kesalahan manusia, juga sistem yang ada.
Masyarakat agraris termasuk kelompok masyarakat yang berusaha melakukan berbagai cara secara fisik, materi, hingga spiritual.
Baca Juga: 6 Ciri Masyarakat Agraris yang Berfokus pada Sektor Pertanian
Ciri-Ciri Masyarakat Agraris
1. Punya Rasa Kekeluargaan yang Erat
Masyarakat agraris punya rasa kekeluargaan dengan ikatan batin yang kuat di antara keduanya.
Ikatan yang erat ini bisa terlihat dari saling membantu, saling menghargai, dan punya rasa tanggung jawab yang sama dalam hal kesejahteraan masyarakatnya.
2. Menggantungkan dengan Pertanian
Masyarakat agraris pekerjaannya bergantung dengan lahan pertanian.
Masyarakat agraris akan mengandalkan sektor produksi atau jasa di sektor pertanian sebagai mata pencahariannya.
Lahan pertanian sangat penting untuk masyarakat agraris untuk membangun pertanian tanaman pangan dan tanaman obat, perkebunan, peternakan, juga perikanan.
3. Budaya Gotong Royong
Ikatan kekeluargaan yang erat dalam masyarakat agraris menghasilkan budaya gotong royong masyarakatnya.
Gotong royong dilakukan masyarakat agraris bisa berbagai aktivitas baik berupa kepentingan umum atau kepentingan pribadi.
Baca Juga: Contoh-Contoh Kegiatan Ekonomi Masyarakat Agraris dan Nonagraris
Dalam pembangunan infrastruktur di desa, biasanya kerja sama antar masyarakatnya lah yang diandalkan.
Bahkan jika ada rumah warganya yang rusak, maka mereka akan bekerja sama untuk membetulkannya.
4. Usaha Milik Keluarga
Masyarakat agraris punya hubungan dengan tanah dan air secara erat yang juga berkaitan dengan kedudukan sosial.
Usaha tani bersifat subsisten (keluarga) adalah dasar pemilikan produksi, konsumsi, dan kehidupan sosial.
Kebanyakan usaha tani yang dijalankan masyarakat agraris merupakan usaha keluarga yang turun-temurun.
Seseorang yang keluarganya erat dengan usaha pertanian yang luas dan maju punya kedudukan sosial yang tinggi.
Usaha tani keluarga milik masyarakat agraris cenderung bertani untuk memenuhi kebutuhan keluarganya lebih dulu, baru nanti ada lebih dijual ke luar.
Bagi yang enggak punya usaha tani sendiri, mereka akan menjual jasa dan memenuhi kebutuhan hidup dari upah jasa pertanian.
Itulah tadi pengertian masyarakat agraris hingga ciri-cirinya yang harus kamu ketahui, Kids.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Komentar