2. Ada empat jenis kayu yang digunakan untuk membuat kapal Pinisi adalah kayu besi, kayu bitti, kayu kandole/punaga, juga kayu jati.
3. Pembuatan kapal Pinisi berlokasi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tepatnya di tiga desa yaitu Desa Tana Beru, Bira, dan Batu Licin
4. Sampai sekarang cara pembuatan kapal Pinisi masih dilakukan secara tradisional dan enggak bisa dilakukan secara sembarangan.
5. Proses pembuatan kapal Pinisi terbagi jadi tiga tahapan, mulai dari pencarian kayu, proses penebangan, hingga peluncuran kapal Pinisi ke laut.
6. Untuk menemukan kayu yang cocok untuk membangun kapal perlu hari baik, biasanya di hari ke-5 dan ke-7 pada bulan terpilih untuk membuat kapal.
7. Kayu yang terpilih adalah proses penebangan, pengeringan, dan pemotongan kayu untuk dirakit jadi kapal keseluruhan.
8. Peluncuran kapal Pinisi diadakan upacara maccera lopi atau penyucian kapal Pinisi.
9. Upacara maccera lopi merupakan kegiatan penyembelihan kambing atau sapi.
10. Uniknya bobot kapal akan dihitung untuk menentukan jenis kurban upacara yang dibuat, kurang dari 100 ton maka kambing yang akan disembelih, sedangkan lebih dari 100 ton maka sapi yang dipilih.
11. Pembuatan kapal Pinisi punya filosofi nilai-nilai kerja keras, kerja sama, keindahan, dan penghargaan terhadap alam.
12. Dulunya kapal Pinisi banyak digunakan oleh nenek moyang suku Bugis untuk berdagang dari satu wilayah ke wilayah lain.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: 'Merayakan Danau Toba' dan Ragam Fakta Menariknya
Source | : | Kompas.com,kemenparekraf.go.id,Indonesiabaik.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar