GridKids.id - Kids, setiap daerah di Indonesia memiliki kesenian dan kebudayaan yang berbeda-beda.
Mulai dari bahasa daerah hingga kesenian budaya termasuk seni teater.
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian melihat kesenian teater tradisional asal Indonesia.
Ada tujuh kesenian teater tradisional asli Indonesia yang perlu diketahui.
Yuk, langsung saja kita simak apa saja tujuh kesenian teater tradisional asal Indonesia!
Dulmuluk adalah kesenian teater tradisional asli Indonesia.
Kesenian ini berasal dari Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Kesenian teater Mak Yong adalah seni pertunjukan trasional yang berasal dari Kepulauan Riau.
Baca Juga: 8 Unsur Utama dan Pendukung dalam Seni Tari Tradisional, Apa Saja?
Pertunjukan ini melibatkan tarian, nyanyian dan lawakan dalam pertunjukkannya.
Mamanda adalah teater tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan.
Mamanda merupakan perpaduan antara seni tari, seni musik, lagu, dan seni peran.
Ludruk adalah bentuk teater tradisional yang mengangkat kisah kehidupan masyarakat sehari-hari.
Ludruk adalah pertunjukan seni tradisional dari Jawa Timur.
Sama seperti Ludruk, Lenong Betawi juga termasuk kesenian yang cukup populer di Indonesia.
Kesenian ini merupakan perpaduan antara kesenian Gambang Kromong dengan elemen-elemen lawakan.
Baca Juga: 12 Contoh Situs, Tradisi Lokal dan Kesenian Tradisional di Sekitar Kita, PKN 7 SMP
Randai adalah kesenian teater dari Sumatera Barat yang memadukan bela diri silat, drama, tari musik dan sastra.
Mendu adalah bentuk kesenian teater yang berasal dari Desa Sengkubang, Pontianak, Kalimantan Barat.
Kesenian teater ini berisi lakon-lakon tertentu, seperti dongeng, legenda, hikayat 1001 malam.
Itulah tujuh kesenian teater asli Indonesia yang dapat kalian pahami ya, Kids!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar