Konsep Etnografi oleh Clifford Geertz
Tak hanya tiga tipe kebudayaan, penelitian dan observasi lapangan juga mendorong Bapak
Clifford Geertz untuk menemukan lima jenis mata pencaharian utama masyarakat Mojokuto, di antaranya petani, pedagang kecil, pekerja tangan bebas-buruh kasar, pegawai, guru atau administrator.
Konsep Thick Description disebutkan dalam buku yang ditulisnya yaitu The Interpretation of Cultures.
Clifford Geertz menyadari kalau perlu ada deskripsi tentang budaya sebuah masyarakat dari sudut pandang masyarakat itu sendiri.
Konsekuensi dari konsep itu adalah etnografer harus mengorbankan diri dan tenggelam juga menyelami kehidupan masyarakat yang jadi objek penelitian.
Thick description jadi salah satu pendekatan penting dalam kajian etnografi karena bisa membantu menjelaskan perilaku atau fenomena budaya dari konteks terjadinya juga interpretasi makna dari perilaku atau peristiwa budayanya.
Dengan menerapkan thick description juga, etnografi bisa mendukung manusia untuk bisa memahami sikap, perspektif, juga motivasi di balik laku atau tindak budaya sebuah masyarakat.
Hal ini penting gunanya untuk menggambarkan makna juga fenomena budaya secara lebih mendalam.
Jika pemahaman ini bisa disampaikan dan dipahami oleh manusia, maka enggak ada lagi penghakiman terhadap fakta atau realitas budaya sebuah masyarakat.
Tidak ada masyarakat yang merasa apa yang dimilikinya lebih baik atau lebih buruk.
Baca Juga: Ciri-Ciri Etnografi sebagai Metode Penelitian, Antropologi Kelas XI SMA
Budaya adalah identitas yang melekat sehingga enggak seharusnya dibandingkan karena asal muasal juga filosofinya juga berbeda.
Pertanyaan: |
Kenapa Bapak Clifford Geertz belajar bahasa Jawa sebelum meneliti masyarakat Mojokuto? |
Petunjuk, cek lagi halaman 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar