GridKids.id - Hai, Kids, kali ini kamu akan melihat seri planet-planet di tata surya bersama GridKids.
Kamu telah banyak membahas tentang planet-planet, mulai dari fakta hingga ciri-cirinya.
Nah, kali ini akan diajak melihat seperti apa sih kehidupan yang kita jalani jika kita hidup sebagai penduduk Merkurius.
Tapi, kamu perlu tahu bahwa kali ini mungkin kita hanya akan berandai-andai karena manusia enggak bisa hidup di planet tata surya yang jadi planet terdekat dengan Matahari itu.
Mungkin di kesempatan lain ketika kehidupan telah mendorong manusia menemukan teknologi yang jauh lebih canggih dari saat ini, semua itu bisa saja terjadi.
Sejauh ini teknologi manusia baru berhasil menciptakan dua pesawat ruang angkasa nirawak untuk menyambangi Merkurius, yaitu Mariner 10 (1974) dan Messenger milik NASA (2013).
Dari kunjungan dua pesawat ruang angkasa inilah ilmuwan bisa memetakan seperti apa gambaran planet Merkurius itu.
Temuan foto yang diambil dari pesawat ruang angkasa menunjukkan bahwa Merkurius punya kandungan es di kutubnya.
Dilansir dari laman nationalgeographic.grid.id, ada perkiraan bahwa kandungan es yang ada di kutub bisa jadi bekal kehidupan di sana.
Namun, tentu bekal kehidupan yang dimulai dari bagian kutub planet bukan sinyal yang positif, Kids.
Lalu, apa yang akan terjadi jika kita tinggal di planet Merkurius?
Baca Juga: Kenapa Merkurius Berwarna Abu-Abu Padahal Jaraknya Paling Dekat dari Matahari?
Hal yang Terjadi Jika Hidup di Merkurius
Ilmuwan mengungkap bahwa ada temuan es di kutub Merkurius.
Namun, hal ini enggak langsung menjadikan Merkurius mungkin dan nyaman ditinggali manusia seperti kita atau makhluk hidup lainnya.
Pilihan terbaik untuk tempat tinggal yang stabil adalah jauh dari tempat yang memiliki es di dalamnya.
Manusia enggak akan bisa hidup di Merkurius mengingat suhunya yang sangat ekstrem.
Sangat panas di siang hari (430 derajat Celcius) dan sangat dingin di malam hari (180 derajat Celcius).
Merkurius enggak punya atmosfer sehingga enggak ada cuaca di planet ini.
Namun, manusia mungkin enggak akan khawatir terhadap bencana alam karena enggak ada air atau gunung berapi di planet ini.
Meski begitu, Merkurius punya ukuran yang lebih kecil dari Bumi dengan gravitasi yang setara dengan planet Mars.
Hal ini membuat sinyal untuk melakukan koneksi atau komunikasi via satelit terlambat selama lima menit untuk bisa diterima.
Bayangkan jika kamu menyapa temanmu yang ada di sisi lain planet, mengucapkan hai dan harus menunggu lima menit sebelum kamu menerima respon. Pasti cukup frustasiya kalau ada di kondisi itu, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar