GridKids.id - Apa saja metode yang digunakan untuk menghitung indeks harga, Kids?
Pada artikel sebelumnya kita telah membahas konsep, jenis-jenis, dan fungsi dari indeks harga.
Berdasarkan materi Ekonomi kelas XI SMA, kali ini GridKids akan mencari tahu cara menghitung indeks harga, ya.
Indeks harga membantu pemerintah, bisnis, dan masyarakat umum untuk memahami inflasi, deflasi, atau perubahan harga dalam berbagai kategori barang dan jasa.
Pengertian indeks harga adalah alat yang digunakan untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa selama periode waktu tertentu.
Indeks harga biasanya digunakan untuk mengukur perubahan harga dalam kategori barang atau jasa tertentu, seperti konsumsi rumah tangga, produksi industri, atau sektor tertentu dalam ekonomi.
Tahukah kamu? Ada beberapa jenis indeks harga, yakni indeks harga implisit, indeks harga produsen, indeks harga konsumen, serta indeks harga yang diterima dan dibayar petani.
Indeks harga sangat diperlukan untuk mengetahui perubahan kondisi ekonomi suatu negara.
Salah satu indeks harga yang sering dijadikan indikator inflasi adalah indeks harga konsumen.
Indeks harga memainkan peran penting dalam proses pengambilan kebijakan moneter dan fiskal.
Bank sentral menggunakan data inflasi dari indeks harga untuk mengatur suku bunga dan mengendalikan suplai uang dalam upaya menjaga stabilitas harga.
Baca Juga: 5 Tujuan Indeks Harga dalam Dunia Ekonomi, Materi Ekonomi Kelas XI SMA
Melalui indeks harga, pemerintah bisa mengukur apakah kebijakan yang diterapkan telah mencapai tujuannya atau enggak.
Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui metode yang digunakan untuk menghitung indeks harga, ya!
1. Metode Tertimbang
Rumus menghitung indeks harga dengan metode tertimbang ada dua cara, yaitu metode indeks harga Laspeyres dan Paasche.
Metode ini mengukur perubahan harga dengan membandingkan harga barang dan jasa dalam periode tertentu dengan harga pada periode referensi.
Rumus dari metode Laspeyres, yakni:
IL = (ΣPn x Qo) / (ΣPo x Qo) x 100
Keterangan:
IL= angka indeks Laspeyres
Pn= harga pada tahun berjalan atau yang dihitung indeksnya
Po= harga pada tahun dasar
Qo= kuantitas atau jumlah barang pada tahun dasar
Σ= jumlah keseluruhan
Sementara metode indeks harga Paasche ialah mengukur perubahan harga dengan membandingkan harga barang dan jasa dalam periode tertentu dengan harga pada periode saat ini.
Baca Juga: Mengenal Konsep Indeks Harga dan Jenis-jenisnya, Materi Ekonomi Kelas XI SMA
Nah, rumus dalam metode indeks harga Paasche sebagai berikut:
IP = Σ(Pn x Qn) / Σ(Po x Qn) x 100
Keterangan:
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun berjalan yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn= kuantitas tahun berjalan atau dihitung angka indeksnya
2. Metode Tak Tertimbang (Agregatif Sederhana)
Bersumber dari kemdikbud.go.id, dalam metode agregatif sederhana, semua barang dianggap sama dan dijumlahkan secara agregatif (keseluruhan) baik untuk tahun dasar maupun tahun yang akan dihitung angka indeksnya.
Indeks agregatif sederhana menunjukan perbandingan harga atau produksi dari sekelompok jenis barang, ya.
Angka indeks dengan metode sederhana dirumuskan sebagai berikut:
IA = (ΣPn/ΣPo) x 100
Keterangan:
IA = indeks harga agregatif tak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Demikianlah informasi tentang metode yang digunakan untuk menghitung indeks harga.
Pertanyaan: Apa kegunaan indeks harga? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar