GridKids.id - Kids, apa saja yang kalian ketahui tentang ikan buntal?
Ikan buntal dikenal dengan penampilannya yang lucu.
Mereka memiliki badan bulat seperti bola dan kulit yang penuh dengan duri-duri kecil.
Ketika ikan buntal merasa terancam, mereka bisa mengembang seperti balon besar untuk menjaga diri mereka dari pemangsa.
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian mengenal jenis ikan yang satu ini, ya.
Yuk, langsung saja kita simak pembahasan tentang ikan buntal!
Ikan buntal hidup di berbagai perairan, mulai dari laut hingga sungai.
Mereka suka berenang di terumbu karang yang indah, dan beberapa jenis ikan buntal bahkan dapat hidup di sungai air tawar.
Mereka suka bersembunyi di celah-celah karang atau di antara tanaman air.
Ikan buntal berukuran kecil hingga sedang, meskipun beberapa spesies dapat mencapai panjang hingga 50 cm (20 inci).
Baca Juga: Mengenal Sejarah Asal Usul Pempek Asal Palembang dan Variannya
Ikan buntal adalah pemakan segala. Mereka suka makan berbagai jenis makanan, seperti krustasea, siput, dan rumput laut.
Beberapa ikan buntal bahkan memiliki gigi yang kuat untuk menghancurkan makanannya.
Beberapa jenis ikan buntal memiliki racun yang sangat kuat di dalam tubuh mereka.
Salah satu jenis ikan buntal yang terkenal dengan racunnya adalah ikan buntal kantong, yang bisa menjadi mematikan jika dimakan oleh predator.
Itulah mengapa ikan buntal sering dikenal sebagai ikan yang enggak bisa dimakan!
Ikan buntal sering muncul dalam cerita rakyat dan legenda di berbagai budaya.
Beberapa orang percaya bahwa ikan buntal membawa keberuntungan, sementara yang lain menganggapnya sebagai simbol perlindungan.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Lionfish, Ikan Beracun yang Menyerupai Singa
Itulah beberapa pembahasan tentang ikan buntal ya, Kids!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia!
Source | : | Fact Animal |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar