GridKids.id - Halo, Kids, kali ini kamu akan belajar bersama artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi Antropologi Kelas XI SMA.
Kali ini kamu akan diajak membahas tentang teori Evolusi Darwin.
Perkembangan ilmu enggak terlepas dari kemajuan teknologi.
Begitu juga dengan perkembangan teori evolusi sebagai cabang dari ilmu biologi yang sampai sekarang sudah mengalami perkembangan.
Meski banyak menimbulkan kontroversi, hingga saat ini teori evolusi Darwin dipandang punya keunggulan dibanding teori evolusi lain.
Hal ini karena teori evolusi Darwin berhasil memperlihatkan data-data empiris terjadi proses evolusi yang mengarah ke diversitas organisme.
Berdasar hasil kajian dan analisis, teori evolusi Darwin hingga saat ini masih layak digunakan dan bersesuaian dengan teori lain.
Artikel ini membahas teori evolusi Darwin sebagai bagian dari filsafat sains sesuai dengan bukti-bukti pendukungnya.
Riset terbaru penemuan fosil manusia purba di Flores menerapkan teori evolusi ini.
Di 2004, para arkeolog menemukan sejumlah fosil manusia baru berukuran kecil sehingga membuat dijuluki sebagai Hobbit.
Fosil yang ditemukan di Gua Liang Bua, Flores ini diberi nama Homo floresiensis.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Menarik tentang Manusia Purba dan Jawabannya (Bagian 1) #AkuBacaAkuTahu
Temuan Hobbit, Homo Floresiensis
Peneliti memperkirakan spesies ini bertahan hingga akhir zaman es terakhir (18.000 tahun lalu) berarti jauh lebih lama dari spesies Neanderthal.
Homo floresiensis punya ciri fisik berbadan kecil dengan tinggi hingga 3 kaki atau sekitar 90 cm dan berotak kecil dengan ukuran otak sebesar otak simpanse.
Penemuan kedua menyangkal pandangan antropolog bahwa Homo floresiensis ini adalah Homo sapiens unik dan enggak normal.
Setelah penelitian intensif selama 15 tahun, antropolog menyatakan bahwa spesies manusia Liang Bua sudah hidup antara 60.000 - 90.000 tahun lalu.
Spesies ini membuktikan kalau mereka berhasil jadi spesies yang periode hidup yang cukup panjang.
Setelahnya, para antropolog bahkan berhasil menemukan spesies manusia berukuran kecil di Filipina yang disebut dengan Homo luzonensis.
Para ahli biologi evolusioner dan ahli biogeografi, keberadaan manusia kecil di pulau-pulau ini bisa dijelaskan dengan hukum pulau oleh J. Bristol Foster.
Hukum pulau mengungkap kalau spesies bertubuh besar yang menetap di sebuah pulau akan berevolusi jadi lebih kecil ukurannya hingga sampai ke menghasilkan keturunan yang kerdil.
Sebaliknya spesies yang bertubuh kecil akan berevolusi menghasilkan spesies yang ukuran tubuhnya jadi lebih besar.
Sehingga diperkirakan nenek moyang hobbit adalah Homo erectus yang ukuran tubuhnya dua kali lebih besar.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Menarik tentang Manusia Purba dan Jawabannya (Bagian 2) #AkuBacaAkuTahu
Teori evolusi Darwin melihat proses evolusi terjadi secara perlahan dan bertahap untuk rentang waktu yang sangat panjang.
Namun, Homo floresiensis ini melalui proses evolusi yang berjalan cepat.
Proses evolusi Homo floresiensis ini terjadi kurang dari 350 generasi sekitar 10.000 tahun lalu.
Meski terlihat sangat lama, sebenarnya kemunculan spesies manusia baru butuh waktu setidaknya 300.000 tahun lamanya, lo.
Jadi, Hobbit sebenarnya berevolusi 30 kali lebih cepat daripada umumnya.
Pertanyaan: |
Seperti apa ciri fisik Homo florensiensis itu? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar