Pola sirkulasi atau sel Hadley akan menggerakkan angin pasat, yang memicu eksplorasi awal bumi oleh penjelajah laut.
Hal inilah yang menyebabkan banyak gurun terbesar di dunia, seperti Sahara, Gobi, dan Kalahari berada di garis lintang tengah.
Pola angin berinteraksi dengan topografi untuk memengaruhi lokasi ditemukannya gurun, Kids.
Misalnya, udara yang masuk dari laut dan menghantam pegunungan akan melepaskan kelembapannya ketika hujan ke lereng saat udara naik.
Tetapi, ketika udara melintasi pegunungan dan tenggelam ke sisi lain, udaranya sudah kering.
Seorang ilmuwan atmosfer di Pusat Penelitian Atmosfer Nasional, Andreas Prein mengatakan bahwa wilayah pedalaman terkadang lebih kering.
Hal ini dikarenakan letaknya yang sangat jauh dari perairan, sehingga udara yang masuk telah kehilangan semua kelembapannya saat tiba.
Namun, di sisi lain wilayah pesisir enggak selalu basah, Kids. Sebab, air laut dingin yang bertabrakan dengan udara bergerak menuju pantai yang menyebabkan kabut.
Ketika kabut bergerak di atas daratan, kelembapan tetap berada di udara dan tak jatuh sebagai hujan.
Hal inilah yang menciptakan gurun yang berbatasan dengan lautan, seperti Gurun Atamaca, salah satu wilayah terkering di dunia.
Perlu diketahui juga bahwa tak semua gurun merupakan wilayah yang panas. Misalnya, di bagian Arktik dan Antartika yang juga dianggap gurun.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Dhub, Kadal Besar yang Hidup di Gurun Gersang #AkuBacaAkuTahu
Udara dingin tak dapat menahan kelembapan seperti udara hangat. Untuk itu, suhu yang sangat dingin di kutub menyebabkan curah hujan sedikit.
Jadi, begitulah penjelasan mengenai wilayah gurun yang terbilang wilayah yang kering dan memiliki curah hujan sedikit.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar