Kucing dipercaya bisa mengenali lingkungan sekitarnya, sehingga hewan ini bisa lebih menentukan arah ke mana mereka harus melangkah.
Kucing juga diketahui sering mengikuti rute yang sama ketika mereka pergi dan kembali ke lingkungannya.
Selama mereka melalui rute itu, kucing diyakini mengenali tanda-tanda atau kondisi sekitarnya.
Namun, salah satu teori yang paling masuk akal adalah jejak feromon kucing.
Yap, kucing dikenal sebagai hewan yang teritorial atau suka menandai wilayah-wilayahnya.
Hal ini juga yang ternyata berpengaruh pada kebiasaan kucing untuk bisa pulang setelah pergi jauh terpisah dari rumahnya.
Kucing mengenali aroma feromon yang ditinggalkan dan menggunakan sebagai petunjuk jalan pulang.
Sebuah penelitian ilmiah berjudul Homing Power of Cats menyimpulkan bahwa induk kucing punya kemampuan menemukan lokasi anak-anaknya yang terpisah darinya hingga jarak 1-4 mil atau sekitar 1,6 - 6,4 km.
Dalam penelitian lain yang berjudul On the Homing ability of Mammals menunjukkan bahwa kucing berhasil keluar dari labirin ke pintu keluar yang menghadap rumah mereka meski jaraknya cukup jauh.
Penelitian-penelitian itu menunjukkan kalau kucing punya kemampuan berburu yang kuat dan memudahkan mereka untuk menemukan jalan pulang atau rute kembali ke rumah mereka.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar