Fungsi-fungsi seperti bernapas, berkedip, janting yang memompa, atau pupil mata yang mengerut saat terkena sinar matahari, semuanya terjadi tanpa perlu kita kendalikan secara sadar, karena sistem saraf otonom.
Sistem ini secara otomatis mengontrol ekspansi dan kontraksi pembuluh darah kita. Biasanya, suhu atau makanan dapat menyebabkan pembuluh darah mengembang dan mengempis.
Kita dapat melihatnya saat keluar di siang hari yang panas, berolahraga, atau memerah.
Kontraksi pembuluh darah ini juga yang menyebabkan kulit menjadi keriput setelah berenang dalam waktu yang lama.
Saat tangan dan kaki bersentuhan dengan air selama beberapa menit, saluran keringat di kulit akan terbuka, sehingga memungkinkan air mengalir ke jaringan kulit.
Air yang masuk akan mengurangi proporsi garam di dalam kulit. Lalu, serabut saraf mengirimkan pesan tentang kadar garam yang lebih rendah ke otak dan sistem saraf otonom merespons dengan menyempitkan pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan volume kulit secara keseluruhan berkurang, mengerutkan kulit ke dalam pola kerutan yang berbeda.
Kita dapat melihatnya lewat anggur yang mengering menjadi kismis dan mengerut. Anggur kehilangan banyak volume luas dari permukaannya.
Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan kulit menjadi lebih pucat, kebalikan dari apa yang terjadi saat kulit menjadi lebih merah saat beredam di air panas.
Sebab, pembuluh darah melebar dan perubahan warna tersebut sedikit lebih jelas pada orang yang berkulit lebih terang.
Pada kerusakan saraf, penyempitan ini tak terjadi.
Baca Juga: Mengenal Sistem Regulasi Manusia: Perangkat Pengatur Tubuh
Pembuluh darah tak pernah mendapatkan pesan untuk menyempit, sehingga kerutan tak akan pernah terjadi meskipun kamu berendam dalam waktu yang sangat lama.
Nah, itulah penjelasan mengenai alasan mengapa kulit jari tangan yang berkerut bila mandi terlalu lama.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar