GridKids.id - Hai, Kids, kali ini kamu akan diajak melanjutkan pembahasan artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi IPAS kelas 6 SD.
Kamu telah bersama-sama membahas tentang kedatangan bangsa-bangsa asing ke nusantara.
Nah, kali ini kamu akan diajak membahas bersama tentang kekuasaan Belanda di Indonesia, nih, Kids.
Nusantara yang dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah menarik bagi bangsa Eropa untuk datang dan melakukan perdagangan di sana.
Situasi ini ternyata membawa dampak negatif untuk bangsa Indonesia, lo.
Ya, tentunya sebagai bangsa yang terjajah banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat lokal nusantara kala itu.
Bangsa Belanda adalah bangsa Eropa yang paling lama menguasai dan menjajah nusantara.
Penjajahan juga makin masif ketika dibentuk VOC atau kongsi dagang Belanda.
VOC atau Vereenigde Oost Indische Compagnie dibentuk pada 1602 adalah perusahaan dagang Hindia Timur yang berkantor di Amsterdam, Belanda.
VOC sebagai kongsi dagang punya beberapa hak istimewa, di antaranya:
1. Melakukan penebangan tanaman rempah rakyat dan memberi hukuman jika rakyat melanggar aturan monopoli.
Baca Juga: Perlawanan Rakyat Nusantara Periode Sebelum Abad ke-19, Sejarah XI SMA
2. VOC bisa mengeluarkan mata uang mereka sendiri
3. Membentuk dan punya angkatan perang sendiri
Hindia Belanda di Bawah Penjajahan Pemerintah Belanda
Pasca pembubaran VOC, rakyat Indonesia melakukan perlawanan di awal abad 19.
Salah satu perang yang paling masif dan berdampak bagi pemerintah Hindia Belanda adalah perang Jawa atau perang Diponegoro (1825-1830).
Perang di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro ini menyebabkan pemerintah Belanda mengalami kerugian besar.
Belanda lalu mengeluarkan aturan baru yang dinamai cultuurstelsel atau kebijakan tanam paksa.
Pemerintah Belanda melakukan tindakan sewenang-wenang pada rakyat.
Kebijakannya yaitu 1/5 tanah rakyat akan ditanami oleh tumbuhan wajib.
Jika gagal panen maka petani akan menanggung dan bagi mereka yang enggak punya lahan harus bekerja lebih dari 65 hari.
Baca Juga: Dampak Sistem Tanam Paksa di Bidang Ekonomi, Sejarah Kelas XI SMA
Kebijakan ini makin menjerat rakyat dalam penderitaan berkepanjangan.
B. Politik Etis (Politik Balas Budi)
Politik etis timbul atas pemikiran sebagian masyarakat Belanda yang percaya bahwa Belanda telah berhutang budi pada rakyat Indonesia.
Oleh karenanya, Belanda perlu mendukung upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dengan melaksanakan politik etis.
Politik etis pertama kali digagas oleh Bapak Conrad Theodore van Deventer.
Politik etis ini dijalankan pada 1890 dengan melakukan beberapa hal, seperti:
- memberikan pendidikan pada rakyat pribumi
- membuat irigasi
- transmigrasi atau perpindahan penduduk
Itulah tadi gambaran singkat tentang kekuasaan Belanda di Nusantara di bawah Belanda.
Pertanyaan: |
Apakah yang melatarbelakangi kebijakan tanam paksa di Hindia Belanda? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar