GridKids.id - Hai, Kids, kali ini GridKids akan mengajakmu membahas lagi tentang kehidupan manusia purba, nenek moyang manusia modern.
Di artikel sebelumnya kamu telah memahami alasan dibalik pola hidup nomaden manusia purba yang hidup di era paleolitikum.
Manusia purba memilih hidup nomaden pada masanya karena belum mengembangkan keahlian untuk menghasilkan makanan.
Mereka belum punya kemampuan bercocok tanam atau mengenal teknologi pengawetan makanan.
Nah, pada era berburu dan mengumpulkan makanan, kehidupan manusia purba sangat bergantung dengan kondisi alam tempat mereka tinggal.
Hal ini jugalah yang membuat mereka akan berpindah jika sumber daya alam atau makanan semakin sedikit dan jarang bisa diperoleh.
Kali ini GridKids akan mengajakmu belajar bersama tentang peralihan pola hidup manusia purba dari nomaden ke menetap.
Pola Hidup Menetap
Pada era Neolitikum (Zaman Batu Muda), manusia purba sudah mengenal dan mengembangkan teknik bercocok tanam.
Hal ini juga yang membuat manusia purba mulai tinggal menetap dan berhenti nomaden atau berpindah-pindah lagi.
Tentu karena kini sudah ada sumber makanan yang bisa dirawat dan diambil untuk dikonsumsi satu keluarga.
Baca Juga: Apa Fungsi Api bagi Kehidupan Masyarakat Praaksara? #AkuBacaAkuTahu
Manusia purba yang sudah mulai menetap ada di era yang dikenal dengan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
Era ini bisa diperkirakan masih satu periode dengan Zaman Mesolitikum, lo.
Manusia purba sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup dan punya kemampuan yang makin terasah dalam menghadapi kondisi alam yang terus berubah.
Manusia purba di era ini sudah bisa menghasilkan makanan dengan bercocok tanam dan melindungi diri dengan membangun rumah.
Era ini juga mendukung proses bercocok tanam manusia purba, mengharuskan mereka menetap dan membawa mereka ke era food producing.
Banyak di antara mereka yang mulai membuka hutan menjadi ladang tanaman untuk membudidayakan sayur dan buah demi keperluan sehari-hari mereka.
Binatang buruan yang dulunya dikonsumsi, beralih dikonsumsi sebagian, sebagiannya lagi dipelihara dan dijadikan hewan ternak untuk persediaan makanan mereka.
Di era yang sama, kelompok manusia purba juga sudah bisa membangun rumah tinggal yang permanen mirip rumah.
Tak hanya itu, mulai ada kemampuan dan keterampilan untuk membuat kerajinan dan bahkan aturan untuk hidup bersama dengan kelompok yang lebih besar.
Ketika mereka sudah jadi komunitas yang menetap, rumah tinggal-rumah tinggal itu lama-kelamaan menjadi sebuah perkampungan kecil yang menjunjung tinggi nilai gotong royong.
Ada satu kepala suku yang jadi tokoh terhormat yang menjaga semua hal berjalan sebagai mana mestinya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar